Ini alasan pelaku habisi nyawa Brigadir Syarif
A
A
A
Sindonews.com - Pembunuhan anggota Brimob M Syarif oleh kernet tembak Metro Mini S-75 Mustakim bin Jamwas (22), ternyata hanya dipicu persoalan sepele. Mustakim tersinggung dengan sikap Syarif sehingga nekat menghabisi nyawa korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika pelaku diantar oleh seorang satpam sebuah gedung naik ke metromini S 640 dari arah Pancoran menuju ke Pasar Minggu.
Bus yang dikendarai oleh sopir tembak bernama Mune itu pun tidak masuk ke Terminal Pasar Minggu dan menurunkan penumpang di luar terminal termasuk korban yang saat itu tertidur di dalam bus.
"Korban merasa tidak terima dan terjadi percekcokan antara kernet dengan korban," kata Rikwanto dalam keterangan persnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/11/2013).
Dalam percekcokan tersebut, korban juga sempat mengintimidasi pelaku dengan mengaku dirinya anggota polisi.
"Itu membuat tersangka tersinggung. Kalau keterangan saksi-saksi, korban sempat menarik kerah tersangka. Korban kemudian turun ke bawah dan dikejar pelaku yang sudah mengambil sebilah pisau dari lemari di bawah kursi Metro Mini," paparnya.
Melihat pelaku membawa pisau, korban masih menantang dan mengatakan "Kalau mau berkelahi jangan memakai pisau" terangnya. Pelaku semakin emosi dan segera menusuk korban dengan pisau yang telah dibawanya.
Korban kemudian mengalami luka bacok di pinggang kiri belakang, bagian dada sebelah kanan depan dan beberapa luka tusuk lainnya.
Rikwanto pun menambahkan, Mune seorang sopir Metro Mini sempat melerai perkelahian tersebut namun tidak berhasil. Mereka pun kemudian segera kabur usai pelaku berkelahi dan menusuk korban.
Baca juga: Anggota Brimob tewas usai berduel
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika pelaku diantar oleh seorang satpam sebuah gedung naik ke metromini S 640 dari arah Pancoran menuju ke Pasar Minggu.
Bus yang dikendarai oleh sopir tembak bernama Mune itu pun tidak masuk ke Terminal Pasar Minggu dan menurunkan penumpang di luar terminal termasuk korban yang saat itu tertidur di dalam bus.
"Korban merasa tidak terima dan terjadi percekcokan antara kernet dengan korban," kata Rikwanto dalam keterangan persnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/11/2013).
Dalam percekcokan tersebut, korban juga sempat mengintimidasi pelaku dengan mengaku dirinya anggota polisi.
"Itu membuat tersangka tersinggung. Kalau keterangan saksi-saksi, korban sempat menarik kerah tersangka. Korban kemudian turun ke bawah dan dikejar pelaku yang sudah mengambil sebilah pisau dari lemari di bawah kursi Metro Mini," paparnya.
Melihat pelaku membawa pisau, korban masih menantang dan mengatakan "Kalau mau berkelahi jangan memakai pisau" terangnya. Pelaku semakin emosi dan segera menusuk korban dengan pisau yang telah dibawanya.
Korban kemudian mengalami luka bacok di pinggang kiri belakang, bagian dada sebelah kanan depan dan beberapa luka tusuk lainnya.
Rikwanto pun menambahkan, Mune seorang sopir Metro Mini sempat melerai perkelahian tersebut namun tidak berhasil. Mereka pun kemudian segera kabur usai pelaku berkelahi dan menusuk korban.
Baca juga: Anggota Brimob tewas usai berduel
(ysw)