Anak perempuan hilang di Monas
A
A
A
Sindonews.com - Alma Aini Hakim (7) hilang saat berjalan-jalan bersama tantenya, di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 26 Oktober 2013 lalu.
Roy Julian Hakim, orang tua Alma Aini Hakim mengaku kebingungan mencari jejak dari hilangnya anak keduanya itu. Menurutnya, saat itu, Alma sedang diajak oleh tantenya bernama Dewi Laura untuk berwisata ke Monumen Nasional (Monas).
"Alma sedang sama kakak dan tantenya pergi ke Monas. Saat itu dia sedang ingin membeli gorengan, setelah itu terpisah karena kerumunan," kata Julian saat dihubungi, Rabu (30/10/2013).
Pria yang berprofesi sebagai seniman itu mengaku, baru mendapatkan kabar hilangnya putri kesayangannya itu dua hari setelah anaknya rekreasi. Oleh sebab itu, dia mencoba berusaha menyebarkan informasi lewat media sosial seperti Facebook, Twitter serta pesan Blackberry Massenger.
Namun, nahas baginya, karena informasi yang dia terima dari berbagai sumber itu semuanya tidak ada yang benar. "29 Oktober 2013, kemarin Alma berulang tahun ke 7," sesal Julian.
Julian menjelaskan, bahwa saat kejadian itu, Dewi Laura yang mengetahui Alma menghilang langsung mencarinya dan meminta pertolongan kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berada di sekitaran Monas.
Tak hanya itu, dia juga telah memberikan laporan kepada pihak Kepolisian kalau anaknya hilang di Monas.
"Saya juga sudah lapor ke polisi. Namun, sampai saat ini belum ada titik terang di mana keberadaan Alma. Saya sekarang mencari Alma sendirian, kalau ibunya saya tidak tahu usahanya apa," kata Julian.
Julian sendiri tinggal berbeda rumah dengan istri dan anaknya. Kediaman Julian berada di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Sedangkan istri dan anaknya tinggal di rumah mertuanya di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.
Menurutnya, Alma sendiri menghilang mengenakan kaos kuning bergaris dan celana leging berwarna ungu.
"Ciri-ciri lainnya adalah tinggi badan Alma 1,10-1,20 meter, berat badan sekitar 30 kilogram, rambut keriting pendek, kulit kuning langsat, bibir agak membentuk segitiga, hidung pesek, serta mata agak sedikit juling," katanya.
Menurutnya, dia akan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melacak keberadaan Alma dari Circuit Closed of Television (CCTV), yang berada di kawasan Monas.
Hal ini kemungkinan bisa menjadi titik terang untuk menemukan Alma, setelah sempat menghilang sejak empat hari lalu.
"Saya pasti akan Pemprov DKI untuk meminta bantuan. Saya berharap masyarakat bisa membantu menemukan Alma," tuntasnya.
Kanit Reskrim Polsek Gambir, Kompol Joko Waluyo mengatakan, pihaknya baru menerima laporan resmi, Selasa, 29 Oktober 2013. Untuk itu pihaknya juga melakukan pencarian.
Pasalnya saat kejadian keluarga korban bernama Dewi Laura sempat melapor, namun belum menemukan hasil. Keesokan harinya Saudari Dewi kembali datang ke Pos Pol Monas dan petugas juga belum menemukan hasil.
Sehingga petugas mengarahkan Dewi untuk membuat laporan. Namun hal tersebut tidak dilakukan. Baru akhirnya pada Rabu (30/10/2013) orang tua Alma datang ke Polsek Gambir. "Kami sudah menyebar anggota untuk menemukan anak tersebut," tuturnya.
Joko menjelaskan, saat kejadian Alma diajak jalan-jalan oleh tantenya di Monas. Kemudian, ditengah keramaian, anak malang tersebut terlepas dari tantenya dan hingga saat ini anak tersebut belum diketemukan.
"Berdasarkan keterangan dari orang tuanya, Julian Hakim, saat itu Alma mengenakan kaos kuning bergaris dan celana legging berwarna ungu," katanya.
Untuk mempermudah menemukan korban, pihak Kepolisian akan meminta bantuan kepada Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, kawasan Monas sendiri sudah dipasang CCTV.
"Nanti kami akan kordinasikan dahulu, karena memang di sana ada CCTV dan aktif," tuntasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Roy Julian Hakim, orang tua Alma Aini Hakim mengaku kebingungan mencari jejak dari hilangnya anak keduanya itu. Menurutnya, saat itu, Alma sedang diajak oleh tantenya bernama Dewi Laura untuk berwisata ke Monumen Nasional (Monas).
"Alma sedang sama kakak dan tantenya pergi ke Monas. Saat itu dia sedang ingin membeli gorengan, setelah itu terpisah karena kerumunan," kata Julian saat dihubungi, Rabu (30/10/2013).
Pria yang berprofesi sebagai seniman itu mengaku, baru mendapatkan kabar hilangnya putri kesayangannya itu dua hari setelah anaknya rekreasi. Oleh sebab itu, dia mencoba berusaha menyebarkan informasi lewat media sosial seperti Facebook, Twitter serta pesan Blackberry Massenger.
Namun, nahas baginya, karena informasi yang dia terima dari berbagai sumber itu semuanya tidak ada yang benar. "29 Oktober 2013, kemarin Alma berulang tahun ke 7," sesal Julian.
Julian menjelaskan, bahwa saat kejadian itu, Dewi Laura yang mengetahui Alma menghilang langsung mencarinya dan meminta pertolongan kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berada di sekitaran Monas.
Tak hanya itu, dia juga telah memberikan laporan kepada pihak Kepolisian kalau anaknya hilang di Monas.
"Saya juga sudah lapor ke polisi. Namun, sampai saat ini belum ada titik terang di mana keberadaan Alma. Saya sekarang mencari Alma sendirian, kalau ibunya saya tidak tahu usahanya apa," kata Julian.
Julian sendiri tinggal berbeda rumah dengan istri dan anaknya. Kediaman Julian berada di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Sedangkan istri dan anaknya tinggal di rumah mertuanya di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur.
Menurutnya, Alma sendiri menghilang mengenakan kaos kuning bergaris dan celana leging berwarna ungu.
"Ciri-ciri lainnya adalah tinggi badan Alma 1,10-1,20 meter, berat badan sekitar 30 kilogram, rambut keriting pendek, kulit kuning langsat, bibir agak membentuk segitiga, hidung pesek, serta mata agak sedikit juling," katanya.
Menurutnya, dia akan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melacak keberadaan Alma dari Circuit Closed of Television (CCTV), yang berada di kawasan Monas.
Hal ini kemungkinan bisa menjadi titik terang untuk menemukan Alma, setelah sempat menghilang sejak empat hari lalu.
"Saya pasti akan Pemprov DKI untuk meminta bantuan. Saya berharap masyarakat bisa membantu menemukan Alma," tuntasnya.
Kanit Reskrim Polsek Gambir, Kompol Joko Waluyo mengatakan, pihaknya baru menerima laporan resmi, Selasa, 29 Oktober 2013. Untuk itu pihaknya juga melakukan pencarian.
Pasalnya saat kejadian keluarga korban bernama Dewi Laura sempat melapor, namun belum menemukan hasil. Keesokan harinya Saudari Dewi kembali datang ke Pos Pol Monas dan petugas juga belum menemukan hasil.
Sehingga petugas mengarahkan Dewi untuk membuat laporan. Namun hal tersebut tidak dilakukan. Baru akhirnya pada Rabu (30/10/2013) orang tua Alma datang ke Polsek Gambir. "Kami sudah menyebar anggota untuk menemukan anak tersebut," tuturnya.
Joko menjelaskan, saat kejadian Alma diajak jalan-jalan oleh tantenya di Monas. Kemudian, ditengah keramaian, anak malang tersebut terlepas dari tantenya dan hingga saat ini anak tersebut belum diketemukan.
"Berdasarkan keterangan dari orang tuanya, Julian Hakim, saat itu Alma mengenakan kaos kuning bergaris dan celana legging berwarna ungu," katanya.
Untuk mempermudah menemukan korban, pihak Kepolisian akan meminta bantuan kepada Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, kawasan Monas sendiri sudah dipasang CCTV.
"Nanti kami akan kordinasikan dahulu, karena memang di sana ada CCTV dan aktif," tuntasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)