Celurit ini yang tewaskan Adi Nugroho
A
A
A
Sindonews.com – Setelah memeriksa belasan saksi dalam kasus tawuran pelajar di Depok yang menewaskan Adi Nugroho (17) pelajar SMK Wirabuana, POlresta Depok menetapkan dua siswa SMK Izata dari tersangka.
Berdasarkan pengakuan tersangka, celurit yang menewaskan Adi Nugroho tersebut sudah dipersiapkan sejak dari rumah. Namun, tersangka tidak menyasar satu orang dan kebetulan Adni dan kawan-kawannya yang melintas sehingga menjadi sasaran.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Agus Salim mengatakan barang bukti celurit yang disita yakni merupakan milik MLS. MLS mengaku sudah membawa celurit di dalam tas sekolah.
“Memang punya MLS, dibawa dari rumahnya, dimasukin ke dalam tas,” ungkapnya di Mapolresta Depok, Selasa (29/10/2013).
Namun begitu, pihaknya tidak dapat menetapkan tersangka dengan pasal 340 KUHP atau pembunuhan berencana. Sebab korban yang diincar memang tidak satu orang, tetapi pelajar beramai–ramai.
“Kalau berencana memang satu orang targetnya, ini kan karena tawuran pelajar jadi siapa saja pelajarnya dari sekolah itu yang kena, jadi bukan berencana,” tegasnya.
Ia menegaskan pihaknya akan semakin rutin menggelar razia pelajar untuk mengamankan senjata tajam yang berungkali dibawa siswa.
“Sering kami menggelar razia pelajar, dan celurit, samurai, atau gir, itu sudah bukan aneh lagi, sudah banyak siswa yang punya dan membawa itu di dalam tas mereka,” ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan tersangka, celurit yang menewaskan Adi Nugroho tersebut sudah dipersiapkan sejak dari rumah. Namun, tersangka tidak menyasar satu orang dan kebetulan Adni dan kawan-kawannya yang melintas sehingga menjadi sasaran.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Agus Salim mengatakan barang bukti celurit yang disita yakni merupakan milik MLS. MLS mengaku sudah membawa celurit di dalam tas sekolah.
“Memang punya MLS, dibawa dari rumahnya, dimasukin ke dalam tas,” ungkapnya di Mapolresta Depok, Selasa (29/10/2013).
Namun begitu, pihaknya tidak dapat menetapkan tersangka dengan pasal 340 KUHP atau pembunuhan berencana. Sebab korban yang diincar memang tidak satu orang, tetapi pelajar beramai–ramai.
“Kalau berencana memang satu orang targetnya, ini kan karena tawuran pelajar jadi siapa saja pelajarnya dari sekolah itu yang kena, jadi bukan berencana,” tegasnya.
Ia menegaskan pihaknya akan semakin rutin menggelar razia pelajar untuk mengamankan senjata tajam yang berungkali dibawa siswa.
“Sering kami menggelar razia pelajar, dan celurit, samurai, atau gir, itu sudah bukan aneh lagi, sudah banyak siswa yang punya dan membawa itu di dalam tas mereka,” ungkapnya.
(ysw)