75 peserta marathon pingsan
A
A
A
Sindonews.com - Tidak hanya korban emninggal, acara Jakarta Marathon yang dihelat Pemprov DKI Jakarta dengan Kementrian Pariwisata ini juga membuat 75 peserta pingsan.
Kepala Seksi Gawat Darurat dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Kurniawan mengatakan dalam pargelaran marathon ini 75 peserta tewas karena terlalu memaksakan diri.
Sedangkan seorang peserta tewas bernama Egnatius Sunarya (60) peserta lari Semarang akibat serangan Jantung.
“Korban tewas di rumah sakit setelah terjatuh di wilayah Thamrin lantaran sakit jantung. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Jakarta, korban tak bisa diselamatkan,” ungkapnya di Monas, Minggu (27/10/2013).
Iwan menjelaskan, untuk kegiatan marathon ini pihaknya hanya diminta untuk menyiapkan 30 unit mobil ambulan berserta tim kesehatan yang terdiri masing-masing ambulan dari satu dokter dan dua perawat.
“Saya tidak tahu prasyarat apakah ada medical check up atau tidak untuk mengikuti kegiatan marathon ini, saya hanya disuruh menyiapkan tenaga medis dan ambulan oleh penyelenggara dalam hal ini Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan banyaknya peserta maraton yang pingsan dan adanya korban tewas lantaran mereka tidak memiliki kesadaran tinggi mengani kondisi pribadinya.
Dia mengakui jika memang tidak ada medical check up sebagai prasayart untuk mengikuti lomba marathon tersebut, pasalnya jika melihat standart international, memang tidak ada medical check up dalam olahraga marathon ini.
“Prinsip marathon bukan hanya menjadi juara, tetapi harus bisa memenangkan hati dan pribadinya. Jadi kalau tidak kuat ya mending tidak usah ikut, atau jika hanya mampu ikut kelas lima kilometer jangan mencoba ikut yang 10 ataupun 42 kilometer,” tegasnya.
Kepala Seksi Gawat Darurat dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Kurniawan mengatakan dalam pargelaran marathon ini 75 peserta tewas karena terlalu memaksakan diri.
Sedangkan seorang peserta tewas bernama Egnatius Sunarya (60) peserta lari Semarang akibat serangan Jantung.
“Korban tewas di rumah sakit setelah terjatuh di wilayah Thamrin lantaran sakit jantung. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Jakarta, korban tak bisa diselamatkan,” ungkapnya di Monas, Minggu (27/10/2013).
Iwan menjelaskan, untuk kegiatan marathon ini pihaknya hanya diminta untuk menyiapkan 30 unit mobil ambulan berserta tim kesehatan yang terdiri masing-masing ambulan dari satu dokter dan dua perawat.
“Saya tidak tahu prasyarat apakah ada medical check up atau tidak untuk mengikuti kegiatan marathon ini, saya hanya disuruh menyiapkan tenaga medis dan ambulan oleh penyelenggara dalam hal ini Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan banyaknya peserta maraton yang pingsan dan adanya korban tewas lantaran mereka tidak memiliki kesadaran tinggi mengani kondisi pribadinya.
Dia mengakui jika memang tidak ada medical check up sebagai prasayart untuk mengikuti lomba marathon tersebut, pasalnya jika melihat standart international, memang tidak ada medical check up dalam olahraga marathon ini.
“Prinsip marathon bukan hanya menjadi juara, tetapi harus bisa memenangkan hati dan pribadinya. Jadi kalau tidak kuat ya mending tidak usah ikut, atau jika hanya mampu ikut kelas lima kilometer jangan mencoba ikut yang 10 ataupun 42 kilometer,” tegasnya.
(ysw)