Satu siswa SMK Izata kembali ditangkap
A
A
A
Sindonews.com - Polisi kembali mengamankan satu siswa SMK Izata yang diduga ikut melakukan penganiayaan Adi Nugraha hingga tewas. Sejauh ini, Polresta Depok telah mengamankan empat siswa SMK Izata.
Sebelumnya, polisi telah mengamankan tiga orang terperiksa yaitu D, H dan TS. Mereka diamankan pada Kamis 24 Oktober 2013. Dan siang ini satu orang kembali diamankan. Dia adalah F yang berada diantara belasan siswa pengeroyok Adi.
"Baru diamankan lagi. Sebelumnya kan sudah tiga siswa yang diamankan," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Achmad Kartiko, Jumat (25/10/2013).
Sementara itu, Polsek Sukmajaya melakukan razia di SMK Yapemri pagi tadi. Razia dilakukan di dalam kelas dan warung sekitar. Pasalnya, warung sering dijadikan tempat penitipan sajam oleh siswa.
"Razia ini dilakukan untuk meredam aksi tawuran yang kerap terjadi," kata Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo.
Dari aksi razia itu, Agus mengaku, tidak mendapatkan senjata tajam atau barang lain yang kerap digunakan pelajar untuk tawuran. Namun, begitu pihaknya tidak akan mengendurkan razia. Mereka tetap memeriksa pelajar saat pulang sekolah dan memantau ruas jalan tersebut.
Sebelumnya, polisi telah mengamankan tiga orang terperiksa yaitu D, H dan TS. Mereka diamankan pada Kamis 24 Oktober 2013. Dan siang ini satu orang kembali diamankan. Dia adalah F yang berada diantara belasan siswa pengeroyok Adi.
"Baru diamankan lagi. Sebelumnya kan sudah tiga siswa yang diamankan," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Achmad Kartiko, Jumat (25/10/2013).
Sementara itu, Polsek Sukmajaya melakukan razia di SMK Yapemri pagi tadi. Razia dilakukan di dalam kelas dan warung sekitar. Pasalnya, warung sering dijadikan tempat penitipan sajam oleh siswa.
"Razia ini dilakukan untuk meredam aksi tawuran yang kerap terjadi," kata Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo.
Dari aksi razia itu, Agus mengaku, tidak mendapatkan senjata tajam atau barang lain yang kerap digunakan pelajar untuk tawuran. Namun, begitu pihaknya tidak akan mengendurkan razia. Mereka tetap memeriksa pelajar saat pulang sekolah dan memantau ruas jalan tersebut.
(ysw)