DPRD Jabar catat 3 masalah di Kecamatan Beji
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai kota yang bernaung di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), Depok masih memiliki sejumlah permasalahan. Namun semua masalah tak seluruhnya dapat tersalurkan dengan baik sehingga ada solusi yang baik.
Untuk Kecamatan Beji saja setidaknya ada tiga permasalahan yang dikeluhkan warga kepada anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Imam Budi Hartono.
Saat kunjungannya untuk bertemu dengan konstituen, Imam mencatat tiga permasalahan yang ada di Beji. Yaitu, longsor Kali Ciliwung kemudian kurang perhatiannya anak yatim di lingkungan tersebut. Serta sarana bermain umum untuk anak sebagai perwujudan Depok Kota Layak Anak (KLA).
"Permasalahan itu sudah saya tampung. Dan tentunya akan saya bawa ke provinsi. Dan perlu dicarikan jalan keluar tentunya," kata politikus Partai Keadilan sejahtera (PKS) ini di Depok, Minggu (20/10/2013).
Anggota Komisi D DPRD Jabar itu menuturkan, sudah ada beberapa alternatif jalan keluar dari aspirasi warga yang disampaikan langsung padanya.
"Untuk Kali Ciliwung kita atasi dengan melakukan penanaman pohon buah. Selain mencegah longsor, hasil dari tanaman itu dapat dimanfaatkan warga," ujarnya.
Nantinya, produksi buah yang dihasilkan dapat diolah untuk kebutuhan masyarakat. Bahkan diharapkan dapat dijadikan bahan utama pembuatan makanan buatan rumah (home industry).
Untuk bantuan pada anak yatim, dirinya mengaku, akan berkoordinasi dengan pusat mengentaskan masalah ini. "Kita usahakan agar mendapat bantuan. Toh mereka juga warga kita," tukasnya.
Imam yang kembali maju sebagai calon legislatif DPRD Jabar menambahkan, permasalahan ruang bermain anak saat ini memang terbatas. Terlihat dari mewabahnya bangunan permanen tinggi sehingga Depok dihiasi oleh pusat perbelanjaan.
Tempat-tempat itu tentunya tidak dapat dinikmati secara cuma-cuma oleh anak-anak. Sehingga dirinya mengusulkan agar dibangun sarana bermain anak.
"Jika ada usulan lahan yang akan dijual warga bisa dilaporkan ke pemda agar diusulkan sbg alternatif pembebasan lahan. Yang nantinya akan dijadikan sarana bermain anak," tutupnya.
Untuk Kecamatan Beji saja setidaknya ada tiga permasalahan yang dikeluhkan warga kepada anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Imam Budi Hartono.
Saat kunjungannya untuk bertemu dengan konstituen, Imam mencatat tiga permasalahan yang ada di Beji. Yaitu, longsor Kali Ciliwung kemudian kurang perhatiannya anak yatim di lingkungan tersebut. Serta sarana bermain umum untuk anak sebagai perwujudan Depok Kota Layak Anak (KLA).
"Permasalahan itu sudah saya tampung. Dan tentunya akan saya bawa ke provinsi. Dan perlu dicarikan jalan keluar tentunya," kata politikus Partai Keadilan sejahtera (PKS) ini di Depok, Minggu (20/10/2013).
Anggota Komisi D DPRD Jabar itu menuturkan, sudah ada beberapa alternatif jalan keluar dari aspirasi warga yang disampaikan langsung padanya.
"Untuk Kali Ciliwung kita atasi dengan melakukan penanaman pohon buah. Selain mencegah longsor, hasil dari tanaman itu dapat dimanfaatkan warga," ujarnya.
Nantinya, produksi buah yang dihasilkan dapat diolah untuk kebutuhan masyarakat. Bahkan diharapkan dapat dijadikan bahan utama pembuatan makanan buatan rumah (home industry).
Untuk bantuan pada anak yatim, dirinya mengaku, akan berkoordinasi dengan pusat mengentaskan masalah ini. "Kita usahakan agar mendapat bantuan. Toh mereka juga warga kita," tukasnya.
Imam yang kembali maju sebagai calon legislatif DPRD Jabar menambahkan, permasalahan ruang bermain anak saat ini memang terbatas. Terlihat dari mewabahnya bangunan permanen tinggi sehingga Depok dihiasi oleh pusat perbelanjaan.
Tempat-tempat itu tentunya tidak dapat dinikmati secara cuma-cuma oleh anak-anak. Sehingga dirinya mengusulkan agar dibangun sarana bermain anak.
"Jika ada usulan lahan yang akan dijual warga bisa dilaporkan ke pemda agar diusulkan sbg alternatif pembebasan lahan. Yang nantinya akan dijadikan sarana bermain anak," tutupnya.
(mhd)