Ada cairan diduga sperma di alat vital bayi AA
Ada cairan diduga sperma di alat vital bayi AA
A
A
A
Sindonews.com - Pengungkapan kematian bayi sembilan bulan AA yang diduga mengalami kekerasan seksual mulai menemui titik terang. Dari hasil otopsi pihak kepolisian, ditemukan cairan diduga sperma di alat vital bayi AA.
Saat ini, cairan tersebut sedang diteliti di laboratorium Universitas Indonesia untuk memastikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) pelakunya.
"Kami masih belum bisa memastikan apakah cairan tersebut sperma atau bukan, saat ini sedang diteliti lebih lanjut," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Mulyadi Kaharni saat ditemui di Polres Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).
Untuk membuktikan adanya DNA pelaku, cairan tersebut diperiksa di laboratorium mikrobiologi Universitas Indonesia. Jika ditemukan, DNA tersebut akan dicocokan dengan sejumlah orang yang dicurigai.
"Pemeriksaan cairan di laboratorium ini memakan waktu paling tidak seminggu," terangnya.
Jika hasil pemeriksaan laboratorium tersebut keluar, diharapkan secepatnya polisi sudah dapat menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Selain itu, lanjut Mulyadi, hasil pemeriksaan mikrobiologis ini akan memperkuat hasil visum sebelumnya yang mengarahkan dugaan kekerasan seksual terhadap korban.
Sebelumnya, sejumlah pihak sudah diperiksa terkait kematian bayi tersebut. Beberapa orang yang diperiksa, yakni kedua orang tua AA serta kakeknya.
Kemudian Bidan Rumah Sakit Aliya, tetangga yang biasa dititipi korban, bidan yang membantu persalinan. Sedangkan saksi ahli yang telah dimintai keterangan antara lain dokter di Rumah Sakit Bunda Aliya, pihak RS Polri, dan tim Psikolog Polda Metro Jaya.
Baca juga:
Bayi 9 bulan tewas dengan luka misterius di kemaluannya
Polisi masih selidiki kematian bayi dengan luka misterius
Terkait kematian bayi, polisi periksa 4 saksi
Saat ini, cairan tersebut sedang diteliti di laboratorium Universitas Indonesia untuk memastikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) pelakunya.
"Kami masih belum bisa memastikan apakah cairan tersebut sperma atau bukan, saat ini sedang diteliti lebih lanjut," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Mulyadi Kaharni saat ditemui di Polres Jakarta Timur, Jumat (18/10/2013).
Untuk membuktikan adanya DNA pelaku, cairan tersebut diperiksa di laboratorium mikrobiologi Universitas Indonesia. Jika ditemukan, DNA tersebut akan dicocokan dengan sejumlah orang yang dicurigai.
"Pemeriksaan cairan di laboratorium ini memakan waktu paling tidak seminggu," terangnya.
Jika hasil pemeriksaan laboratorium tersebut keluar, diharapkan secepatnya polisi sudah dapat menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Selain itu, lanjut Mulyadi, hasil pemeriksaan mikrobiologis ini akan memperkuat hasil visum sebelumnya yang mengarahkan dugaan kekerasan seksual terhadap korban.
Sebelumnya, sejumlah pihak sudah diperiksa terkait kematian bayi tersebut. Beberapa orang yang diperiksa, yakni kedua orang tua AA serta kakeknya.
Kemudian Bidan Rumah Sakit Aliya, tetangga yang biasa dititipi korban, bidan yang membantu persalinan. Sedangkan saksi ahli yang telah dimintai keterangan antara lain dokter di Rumah Sakit Bunda Aliya, pihak RS Polri, dan tim Psikolog Polda Metro Jaya.
Baca juga:
Bayi 9 bulan tewas dengan luka misterius di kemaluannya
Polisi masih selidiki kematian bayi dengan luka misterius
Terkait kematian bayi, polisi periksa 4 saksi
(ysw)
Explore More