Polisi masih selidiki kematian bayi dengan luka misterius

Minggu, 13 Oktober 2013 - 19:00 WIB
Polisi masih selidiki...
Polisi masih selidiki kematian bayi dengan luka misterius
A A A
Sindonews.com - Aparat Polres Metro Jakarta Timur, hingga kini belum bisa memastikan penyebab kematian bayi berusia sembilan bulan di rumah sakit kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur yang diduga menjadi korban pelecehan seksual.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP M Soleh mengatakan, penyidik masih belum bisa memastikan bayi yang meninggal di rumah sakit, dengan luka di anus dan kemaluan tersebut.

"Kami tidak bisa pastikan apakah benar bayi itu korban kekerasan seksual. Karena kami sampai sekarang masih menunggu hasil otopsi di RS Polri Keramt Jati," katanya saat dihubungi, Minggu (13/10/2013).

Soleh mengungkapkan, saat ini penyidik telah memeriksa tiga orang anggota keluarga dari bayi sembilan bulan yang belakangan diketahui berinisial AA.

"Tiga orang saksi sudah kami periksa. Itu dari pihak anggota keluarganya semua," singkatnya.

Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni membenarkan, jika pihaknya telah menerima laporan mengenai bayi berusia sembilan yang meninggal, dengan tidak wajar.
Namun hingga kini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan, sehingga belum bisa disimpulkan.

"Untuk hal itu (kekerasan seksual) harus kami buktikan. Maka itu kami bawa jasad anak ini, untuk diotopsi karena ada hal yang ganjil dari korban," jelasnya.

Mulyadi menambahkan, selain telah memeriksa tiga orang keluarga korban, penyidik juga telah memerika bidan dari rumah sakit, yang pertama kali menangani bayi bernasib malang tersebut.

"Kami juga memeriksa kakeknya yang sudah dua minggu terakhir menginap di rumah korban," tuturnya.

Sebelumnya, seorang bayi yang masih berusia sembilan bulan meninggal dunia di sebuah rumah sakit di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat 11 Oktober 2013 malam.

Rumah sakit curiga dengan kematian bayi tersebut, karena terdapat luka di kemaluan dan anusnya sehingga melaporkannya ke polisi.

Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0281 seconds (0.1#10.140)