Pasca kebakaran, gedung SD jadi pasar kambing
A
A
A
Sindonews.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 dan 10 yang terletak di Jalan Duri Kepa Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat terbengkalai setelah mengalami kebakaran pada 25 Mei 2012 lalu. Akibatnya halaman masuk sekolah tersebut dipakai untuk menjual hewan kurban.
Berdasarkan pantauan, gedung dua lantai yang masing-masing lantai berisi enam kelas terlihat sangat tidak terawat. Puing-puing kebakaran yang berasal dari lantai dua masih berserakan hingga ke lantai bawah.
Bahkan akibat atap seluruh bangunan lantai dua habis terbakar membuat atap balkon lantai satu semakin terkikis lantaran terkena hujan dan panas.
Di depan halaman gedung sekolah terdapat 12 ekor sapi dan 8 ekor kambing yang berbaris memanjang di dinding dalam halaman gedung. Beberapa ekor diantaranya terikat di bagian dalam pintu masuk.
"Sejak kebakaran, sekolahan ini belum pernah diperbaiki dan tidak digunakan lagi. Untuk itu digunakan abang ipar saya, untuk menjual hewan kurban," kata Nur Ali (50) penjaga SDN 01 Pagi Duri Kepa, Selasa (8/10/2013).
Pria yang kerap disapa Nung itu mengakui jika penjualan hewan kurban itu adalah idenya tanpa seizin pihak sekolah. Menurutnya, selama tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar dan selama sekolah belum terpakai, tidak masalah.
Pada tahun lalu, kata Nung, dirinya juga mengizinkan jika halaman depan sekolah yang dijaganya tersebut dipakai untuk menjual hewan kurban.
"Daripada dijual dipinggir jalan yang mengganggu lalu lintas dan pengguna jalan. Ini kan cuma sementara, paling lama 10 hari, kotorannya juga saya buang," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, gedung dua lantai yang masing-masing lantai berisi enam kelas terlihat sangat tidak terawat. Puing-puing kebakaran yang berasal dari lantai dua masih berserakan hingga ke lantai bawah.
Bahkan akibat atap seluruh bangunan lantai dua habis terbakar membuat atap balkon lantai satu semakin terkikis lantaran terkena hujan dan panas.
Di depan halaman gedung sekolah terdapat 12 ekor sapi dan 8 ekor kambing yang berbaris memanjang di dinding dalam halaman gedung. Beberapa ekor diantaranya terikat di bagian dalam pintu masuk.
"Sejak kebakaran, sekolahan ini belum pernah diperbaiki dan tidak digunakan lagi. Untuk itu digunakan abang ipar saya, untuk menjual hewan kurban," kata Nur Ali (50) penjaga SDN 01 Pagi Duri Kepa, Selasa (8/10/2013).
Pria yang kerap disapa Nung itu mengakui jika penjualan hewan kurban itu adalah idenya tanpa seizin pihak sekolah. Menurutnya, selama tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar dan selama sekolah belum terpakai, tidak masalah.
Pada tahun lalu, kata Nung, dirinya juga mengizinkan jika halaman depan sekolah yang dijaganya tersebut dipakai untuk menjual hewan kurban.
"Daripada dijual dipinggir jalan yang mengganggu lalu lintas dan pengguna jalan. Ini kan cuma sementara, paling lama 10 hari, kotorannya juga saya buang," ungkapnya.
(ysw)