Terlibat pembunuhan, pendeta ditangkap saat khotbah
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pendeta ditangkap saat sedang melakukan khotbah disebuah gereja. Pendeta tersebut ditangkap karena menjadi pelaku pembunuhan dua tahun lalu.
Pendeta tersebut dibekuk jajaran Kepolisian Sektor Duren Sawit, Jakarta Timur, saat akan melakukan khotbah disalahsatu gereja di Perumahan Vila Baru, Bekasi Barat, Selasa (8/10/2013).
Pelaku yang diketahui bernama Joko Rangsulangi merupakan buronan polisi sejak dua tahun lalu, atas kasus pembunuhan Eti Rosilawati di Rumah Susun (Rusun) Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Benny Romalolas (54), suami dari korban mengatakan, sejak kejadian pembunuhan tersebut, dirinya terus mencari keberadaan pelaku. Pencarian sempat terhenti saat pelaku diketahui berada di Kalimantan.
"Semenjak dia kabur, kita selalu ikuti gerak-gerik dia. Sampai akhirnya ada informasi kalau pelaku ada di Bekasi," ujar Benny saat ditemui di Polsek Duren Sawit, Kamis (8/10/2013).
Benny mengaku mendapatkan informasi mengenai pelaku yang kerap mengisi khotbah di gereja tersebut di tanggal 8 setiap bulannya. Benny yang tak mau kehilangan pelaku, langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk membekuknya.
"Ternyata informasi itu benar saya lihat dia mau khotbah di atas mimbar. Saya pun koordinasi dengan teman-teman saya dan Polsek Duren Sawit untuk melakukan penangkapan," jelasnya.
Saat ditangkap, pelaku yang pernah mengganti namanya menjadi Yohanes itu sempat melakukan perlawanan.
"Dia kaget dan berontak karena tidak mau diborgol, dari pada keburu kabur saya pegang tanggannya," ungkap Benny.
Diketahui, 4 September 2011, Eti ditemukan tewas mengenaskan dengan tujuh luka tusuk di seluruh tubuhnya di sebuah rumah susun Pondok Bambu, Jalan H. Dogol Lt. 4 No. 12 Blok B, sekira pukul 21.00 WIB.
Pendeta tersebut dibekuk jajaran Kepolisian Sektor Duren Sawit, Jakarta Timur, saat akan melakukan khotbah disalahsatu gereja di Perumahan Vila Baru, Bekasi Barat, Selasa (8/10/2013).
Pelaku yang diketahui bernama Joko Rangsulangi merupakan buronan polisi sejak dua tahun lalu, atas kasus pembunuhan Eti Rosilawati di Rumah Susun (Rusun) Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Benny Romalolas (54), suami dari korban mengatakan, sejak kejadian pembunuhan tersebut, dirinya terus mencari keberadaan pelaku. Pencarian sempat terhenti saat pelaku diketahui berada di Kalimantan.
"Semenjak dia kabur, kita selalu ikuti gerak-gerik dia. Sampai akhirnya ada informasi kalau pelaku ada di Bekasi," ujar Benny saat ditemui di Polsek Duren Sawit, Kamis (8/10/2013).
Benny mengaku mendapatkan informasi mengenai pelaku yang kerap mengisi khotbah di gereja tersebut di tanggal 8 setiap bulannya. Benny yang tak mau kehilangan pelaku, langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk membekuknya.
"Ternyata informasi itu benar saya lihat dia mau khotbah di atas mimbar. Saya pun koordinasi dengan teman-teman saya dan Polsek Duren Sawit untuk melakukan penangkapan," jelasnya.
Saat ditangkap, pelaku yang pernah mengganti namanya menjadi Yohanes itu sempat melakukan perlawanan.
"Dia kaget dan berontak karena tidak mau diborgol, dari pada keburu kabur saya pegang tanggannya," ungkap Benny.
Diketahui, 4 September 2011, Eti ditemukan tewas mengenaskan dengan tujuh luka tusuk di seluruh tubuhnya di sebuah rumah susun Pondok Bambu, Jalan H. Dogol Lt. 4 No. 12 Blok B, sekira pukul 21.00 WIB.
(ysw)