Polisi buru pelajar penyiram air keras di bus
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian hingga saat ini tengah melakukan pencarian terhadap pelaku penyiraman air keras di bus PPD 213 yang sedang berhenti di Jalan Jatinegara barat, Jakarta Timur pagi tadi
Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto mengatakan, dari keterangan saksi, pelaku yang menyiramkan air keras tersebut memakai seragam olahraga salah satu sekolah.
"Seorang remaja menggunakan pakaian olahraga sekolah menaiki bus yang sedang berhenti dan menyiramkan air keras ke penumpang bus," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/10/2013).
Saat ditanyakan seragam dari sekolah mana yang digunakan pelaku, Rikwanto beralasan belum mengetahuinya karena masih dalam proses penelusuran.
"Kita mintakan keterangan saksi apa ada ciri-ciri khusus dari pelaku. Ini sedang diselidki Polres Jakarta Timur dan membawa dua anak SMA yang ada di dalam bus," ungkapnya.
Untuk motif sendiri, tambah Rikwanto, pihaknya masih melakukan pendalaman. Namun, diduga kuat motif penyiraman adalah persoalan selisih paham antar pelajar.
"Untuk motif diduga kuat perselisihan pelajar. Namun perlu kita dalami lagi. Karena yang melakukan masih pakai seragam," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto mengatakan, dari keterangan saksi, pelaku yang menyiramkan air keras tersebut memakai seragam olahraga salah satu sekolah.
"Seorang remaja menggunakan pakaian olahraga sekolah menaiki bus yang sedang berhenti dan menyiramkan air keras ke penumpang bus," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/10/2013).
Saat ditanyakan seragam dari sekolah mana yang digunakan pelaku, Rikwanto beralasan belum mengetahuinya karena masih dalam proses penelusuran.
"Kita mintakan keterangan saksi apa ada ciri-ciri khusus dari pelaku. Ini sedang diselidki Polres Jakarta Timur dan membawa dua anak SMA yang ada di dalam bus," ungkapnya.
Untuk motif sendiri, tambah Rikwanto, pihaknya masih melakukan pendalaman. Namun, diduga kuat motif penyiraman adalah persoalan selisih paham antar pelajar.
"Untuk motif diduga kuat perselisihan pelajar. Namun perlu kita dalami lagi. Karena yang melakukan masih pakai seragam," pungkasnya.
(ysw)