Artefak sudah di Thailand, ini jawaban Polda
A
A
A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya membantah informasi empat artefak peninggalan Mataram Kuno yang kabarnya berada di Thailand. Koordinasi dengan Interpol tetap dilakukan untuk mengetahui sekaligus mencegah benda bersejarah tersebut jatuh ke peredaran pasar gelap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, artefak sudah berada di Thailand ini sudah dikonfirmasi lagi dengan Interpol apakah benar berada disana atau tidak.
Tidak hanya interpol, pasca hilangnya artefak tersebut, intensitas koordinasi ke beberapa lembaga terkait juga terus ditingkatkan seperti Departemen Imigrasi dan bandara-bandara yang punya jalur ke luar negri.
"Ini fokus yang serius untuk mengungkapnya yang jelas ada unsur kelalaian dikaitkan dengan sistem keamanan yang tidak berfungsi seperti alarm dan CCTV. Ini kategori pencurian namun nilai sejarah yang lebih utama di sini," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/10/2013).
Berikut empat koleksi artefak yang hilang di museum Gajah, Gambir. Pertama lempeng Naga Mendekam Berinskripsi yang berasal dari kerajaan Mataram (abad 10 M). Lempeng ini ditemukan di Jalatunda, Jatim dengan panjang 5,6 cm dan lebar 5 cm. Kedua,
lempeng Bulan Sabit Beraksara yang juga berasal dari kerajaan Mataram dengan panjang 8 cm dan lebar 5,5 cm.
Ketiga, lempeng Harihara yang ditemukan di Belahan, Jatim dengan panjang 10,5 cm dan lebar 3,5 cm. Lempengan ini melukiskan arca Harihara yang berdiri di atas bantalan teratai ganda, rambut ditata meruncing keatas diikat dengan hiasan rambut berbentuk bunga mekar.
Ada sinar kedewaan yang berbentuk oval berhias motif lidah api, perhiasanya berupa anting bulat, gelang lengan berbentuk bunga mekar dan berselendang sedangkan koleksi artefak keempat yakni Wadah bertutup berdiameter 6,5 cm dan tinggi 6,5 cm. Cepuk ini juga ditemukan di Jalatunda, Jatim dari kerajaan Mataram.
Baca juga:
Lempengan emas koleksi Museum Gajah raib
Pencurian di museum, polisi curigai 5 satpam
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, artefak sudah berada di Thailand ini sudah dikonfirmasi lagi dengan Interpol apakah benar berada disana atau tidak.
Tidak hanya interpol, pasca hilangnya artefak tersebut, intensitas koordinasi ke beberapa lembaga terkait juga terus ditingkatkan seperti Departemen Imigrasi dan bandara-bandara yang punya jalur ke luar negri.
"Ini fokus yang serius untuk mengungkapnya yang jelas ada unsur kelalaian dikaitkan dengan sistem keamanan yang tidak berfungsi seperti alarm dan CCTV. Ini kategori pencurian namun nilai sejarah yang lebih utama di sini," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/10/2013).
Berikut empat koleksi artefak yang hilang di museum Gajah, Gambir. Pertama lempeng Naga Mendekam Berinskripsi yang berasal dari kerajaan Mataram (abad 10 M). Lempeng ini ditemukan di Jalatunda, Jatim dengan panjang 5,6 cm dan lebar 5 cm. Kedua,
lempeng Bulan Sabit Beraksara yang juga berasal dari kerajaan Mataram dengan panjang 8 cm dan lebar 5,5 cm.
Ketiga, lempeng Harihara yang ditemukan di Belahan, Jatim dengan panjang 10,5 cm dan lebar 3,5 cm. Lempengan ini melukiskan arca Harihara yang berdiri di atas bantalan teratai ganda, rambut ditata meruncing keatas diikat dengan hiasan rambut berbentuk bunga mekar.
Ada sinar kedewaan yang berbentuk oval berhias motif lidah api, perhiasanya berupa anting bulat, gelang lengan berbentuk bunga mekar dan berselendang sedangkan koleksi artefak keempat yakni Wadah bertutup berdiameter 6,5 cm dan tinggi 6,5 cm. Cepuk ini juga ditemukan di Jalatunda, Jatim dari kerajaan Mataram.
Baca juga:
Lempengan emas koleksi Museum Gajah raib
Pencurian di museum, polisi curigai 5 satpam
(ysw)