Ditempeleng guru, siswa SMP 69 ogah sekolah
A
A
A
Sindonews.com - Aksi pemukulan yang dilakukan guru olahraga SMP 69, Tanjung Duren, Jakarta Barat, membuat siswa trauma. Puta Andela (15) siswa kelas VII kini memilih di rumah daripada ke sekolah.
"Anak saya takut untuk sekolah lagi disana. Saya bingung," kata Nurliana ibunda Putra saat ditemui di rumahnya di Jalan Tanjung Duren I, RT 06/ 01 Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (30/9/2013).
Janda beranak 8 ini mengakukaget dengan peristiwa yang dialami putra bungsunya tersebut. Saat pulang kerumah, Putra sempoyongan dengan darah di telinga dan berkata jika dirinya dipukul oleh guru olahraganya.
"Saya bawa ke Klinik dekat rumah sini, karena saya takut infeksi kupingnya. Beruntung kata dokter tidak sampai infeksi," ujar Nurliana.
Saat itu juga, pihak keluarga Nurliana langsung mendatangi sekolah untuk meminta pertanggungjawaban. Namun pihak sekolah malah membuat emosi keluarga Nurliana. Untuk itu Nurliana pun melaporkan hal tersebut ke pihak Kepolisian.
Berdasarkan keterangan, lanjut Nurliana, Putra dipukul lantaran bertanya kepada guru olahraganya mengenai jam olahraga, bukan karena seragam olahraga yang tidak pernah dikenakannya.
Menurut Nurliana, jika memang karena masalah seragam, dirinya yang harus bertanya kepada pihak sekolah. Pasalnya sejal awal masuk sekolah, Nurliana sudah membayar seragam olaharga dan hingga saat ini tidak ada kejelasanya.
"Anak saya takut untuk sekolah lagi disana. Saya bingung," kata Nurliana ibunda Putra saat ditemui di rumahnya di Jalan Tanjung Duren I, RT 06/ 01 Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (30/9/2013).
Janda beranak 8 ini mengakukaget dengan peristiwa yang dialami putra bungsunya tersebut. Saat pulang kerumah, Putra sempoyongan dengan darah di telinga dan berkata jika dirinya dipukul oleh guru olahraganya.
"Saya bawa ke Klinik dekat rumah sini, karena saya takut infeksi kupingnya. Beruntung kata dokter tidak sampai infeksi," ujar Nurliana.
Saat itu juga, pihak keluarga Nurliana langsung mendatangi sekolah untuk meminta pertanggungjawaban. Namun pihak sekolah malah membuat emosi keluarga Nurliana. Untuk itu Nurliana pun melaporkan hal tersebut ke pihak Kepolisian.
Berdasarkan keterangan, lanjut Nurliana, Putra dipukul lantaran bertanya kepada guru olahraganya mengenai jam olahraga, bukan karena seragam olahraga yang tidak pernah dikenakannya.
Menurut Nurliana, jika memang karena masalah seragam, dirinya yang harus bertanya kepada pihak sekolah. Pasalnya sejal awal masuk sekolah, Nurliana sudah membayar seragam olaharga dan hingga saat ini tidak ada kejelasanya.
(ysw)