Tanya jam olahraga, siswa SMP 69 dipukul guru
A
A
A
Sindonews.com - Dunia pendidikan di Jakarta tercoreng dengan ulah oknum guru yang ringan tangan. Kali ini, siswa SMPN 69, Tanjung Duren, Jakarta Barat dipukul gurunya hingga telinganya berdarah.
Tak terima dnegan perlakuan oknum guru tersebut, orangtua melaporkan kasus tersebut ke polisi. Kasus yang menimpa Putra Andela (15) siswa Kelas VII 69, Jakarta Barat ini trjadi jelang pelajaran olahraga.
Menurut pengakuan Putra, aksi pemukulan tersebut terjadi pada Kamis 26 September 2013, setelah dirinya menanyakan jam pelajaran olahraga.
"Kan mau olahraga, abis absen saya tanya, pak kita langsung olahraga? Namun saya malah dipanggil ke depan kelas dan dicengkeram telinga saya serta dipukul," kata Putra Andela di rumahnya di jalan Tanjung Duren I, RT 06/ 01 Daan Mogot, Senin (30/9/2013).
Akibat pemukulan tersebut, telinga kirinya mengalami luka sobek dan pendarahan di bagian belakang telinganya. Bahkan, guru tersebut juga memukul bagian kepalanya dengan tangan kosong.
Merasa sakit yang tidak bisa lagi ditahanya, Putra langsung berlari ke rumahnya meninggalkan guru dan teman-temannya di kelas. Sesampainya dirumah, Putra pun langsung dibawa ke Klinik untuk mendapatkan pengobatan oleh ibunya yang bernama Nurliana Siregar (55).
Tak terima dnegan perlakuan oknum guru tersebut, orangtua melaporkan kasus tersebut ke polisi. Kasus yang menimpa Putra Andela (15) siswa Kelas VII 69, Jakarta Barat ini trjadi jelang pelajaran olahraga.
Menurut pengakuan Putra, aksi pemukulan tersebut terjadi pada Kamis 26 September 2013, setelah dirinya menanyakan jam pelajaran olahraga.
"Kan mau olahraga, abis absen saya tanya, pak kita langsung olahraga? Namun saya malah dipanggil ke depan kelas dan dicengkeram telinga saya serta dipukul," kata Putra Andela di rumahnya di jalan Tanjung Duren I, RT 06/ 01 Daan Mogot, Senin (30/9/2013).
Akibat pemukulan tersebut, telinga kirinya mengalami luka sobek dan pendarahan di bagian belakang telinganya. Bahkan, guru tersebut juga memukul bagian kepalanya dengan tangan kosong.
Merasa sakit yang tidak bisa lagi ditahanya, Putra langsung berlari ke rumahnya meninggalkan guru dan teman-temannya di kelas. Sesampainya dirumah, Putra pun langsung dibawa ke Klinik untuk mendapatkan pengobatan oleh ibunya yang bernama Nurliana Siregar (55).
(ysw)