Lagi beraksi, penodong kepergok razia polisi
A
A
A
Sindonews.com - Seorang penodong benar-benar bernasib sial, aksinya kepergok petugas yang sedang melakukan razia. Akhirnya Daeng Wahrul (19) warga Rusun Baladewa, Johar Baru, Jakarta Pusat, dibekuk setelah coba kabur naik mikrolet.
Penangkapan Wahrul tak lama setelah menodong Dwi Novitasari (22) di Jalan Letjend Soeprapto, Jakarta Pusat. Saat itu, Daeng yang berboncengan motor dengan rekannya, berusaha merebut tas yang dipegang Novi.
Namun, Novi langsung berteriak dan membuat Daeng panik dan kabur justru ke arah polisi yang sedang melakukan razia preman. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran di tengah kemacetan lalu lintas.
Pelarian Wahrul terhenti ketika dia masuk ke dalam Mikrolet yang terjebak kemacetan. Kemudian pelaku digiring petugas ke Mapolsek Johar Baru.
Saat ditemui di Mapolsek Johar Baru, Wahrul mengaku dirinya sudah sering melakukan aski penodongan dan pencopetan di dalam bus.
”Saya nodong uangnya buat beli obat penyakit HIV/AIDS, terus sisanya buat beli putau,” kata Wahrul.
Masih kata Wahrul, pada saat kejadian dia melakukan aksi penodongan dengan temannya berinisial E, yang hingga kini masih dalam proses pengejaran polisi.
Kapolsek Johar Baru Kompol Dasril mengatakan, karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) di wilayah hukum polsek Senen akhirnya kasus tersebut diserahkan ke Polsek Senen.
”Itu wilayah Senen, jadi yang nanganin polsek Senen,” ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Senen Kompol Kartono menegaskan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang berhasil ditangkap, selain itu polisi juga sedang melakukan pengejaran terhadap teman pelaku yaitu E, yang hingga kini masih dalam proses pemeriksaaan.
Penangkapan Wahrul tak lama setelah menodong Dwi Novitasari (22) di Jalan Letjend Soeprapto, Jakarta Pusat. Saat itu, Daeng yang berboncengan motor dengan rekannya, berusaha merebut tas yang dipegang Novi.
Namun, Novi langsung berteriak dan membuat Daeng panik dan kabur justru ke arah polisi yang sedang melakukan razia preman. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran di tengah kemacetan lalu lintas.
Pelarian Wahrul terhenti ketika dia masuk ke dalam Mikrolet yang terjebak kemacetan. Kemudian pelaku digiring petugas ke Mapolsek Johar Baru.
Saat ditemui di Mapolsek Johar Baru, Wahrul mengaku dirinya sudah sering melakukan aski penodongan dan pencopetan di dalam bus.
”Saya nodong uangnya buat beli obat penyakit HIV/AIDS, terus sisanya buat beli putau,” kata Wahrul.
Masih kata Wahrul, pada saat kejadian dia melakukan aksi penodongan dengan temannya berinisial E, yang hingga kini masih dalam proses pengejaran polisi.
Kapolsek Johar Baru Kompol Dasril mengatakan, karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) di wilayah hukum polsek Senen akhirnya kasus tersebut diserahkan ke Polsek Senen.
”Itu wilayah Senen, jadi yang nanganin polsek Senen,” ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Senen Kompol Kartono menegaskan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang berhasil ditangkap, selain itu polisi juga sedang melakukan pengejaran terhadap teman pelaku yaitu E, yang hingga kini masih dalam proses pemeriksaaan.
(ysw)