Ribuan anak ramainkan HAN di Kostrad Cilodong
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan anak di Depok, Jawa Barat, ikut serta dalam puncak Hari Anak Nasional (HAN) di Lapangan Tembak Kostrad TNI Cilodong, Depok. Acara yang digagas oleh Pemerintah Kota tersebut mengambil tema "Gelar Ekspresi Anak Depok: Indonesia yang Ramah dan Peduli Anak Dimulai dari Pengasuhan dalam Keluarga".
Ribuan anak tersebut berasal dari ratusan sekolah SD dan SMP serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Serta menghadirkan Forum Anak Depok sebuah forum organisasi perkumpulan anak-anak di bawah 18 tahun.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail meminta, para orangtua jangan menganggap anak menjadi beban. Tetapi anak idealnya merupakan aset bangsa di masa datang.
"Kesempurnaan kombinasi badan dan otaknya membumbungkan potensi kecerdasan dan IQ yang luar biasa, emosi dan spiritual. Perlu dibimbing dan berani bicara di depan orang," kata dia dalam sambutannya, Sabtu (21/9/2013).
Para orangtua, lanjutnya, harus mampu mengajarkan nilai-nilai berupa sopan santun dan kedisiplinan. Ia juga meminta orangtua jangan pelit terhadap anak ataupun jangan boros.
"Agar anak mampu berinteraksi. Harus mengalokasikan biaya bagi anak tepat sasaran. Jangan boros, latih kedisiplinan anak. Proses pembentukan sikap harus dilatih," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila mengatakan, implementasi HAN tersebut bisa diterapkan dalam kurikulum 2013 yang mengedepankan hak anak. Selain itu, kretifitas anak juga bisa diterapkan dalam olah raga pendidikan yang dimasukkan kepada kurikulum.
"Olahraga pendidikan bisa berupa macam-macam seperti beladiri dan itu bisa masuk kurikulum, hal itu untuk membuat Depok Sehat dan Unggul, semangat Hari Anak Nasional bisa diselaraskan dengan kurikulum 2013," tutup Hery.
Ribuan anak tersebut berasal dari ratusan sekolah SD dan SMP serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Serta menghadirkan Forum Anak Depok sebuah forum organisasi perkumpulan anak-anak di bawah 18 tahun.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail meminta, para orangtua jangan menganggap anak menjadi beban. Tetapi anak idealnya merupakan aset bangsa di masa datang.
"Kesempurnaan kombinasi badan dan otaknya membumbungkan potensi kecerdasan dan IQ yang luar biasa, emosi dan spiritual. Perlu dibimbing dan berani bicara di depan orang," kata dia dalam sambutannya, Sabtu (21/9/2013).
Para orangtua, lanjutnya, harus mampu mengajarkan nilai-nilai berupa sopan santun dan kedisiplinan. Ia juga meminta orangtua jangan pelit terhadap anak ataupun jangan boros.
"Agar anak mampu berinteraksi. Harus mengalokasikan biaya bagi anak tepat sasaran. Jangan boros, latih kedisiplinan anak. Proses pembentukan sikap harus dilatih," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila mengatakan, implementasi HAN tersebut bisa diterapkan dalam kurikulum 2013 yang mengedepankan hak anak. Selain itu, kretifitas anak juga bisa diterapkan dalam olah raga pendidikan yang dimasukkan kepada kurikulum.
"Olahraga pendidikan bisa berupa macam-macam seperti beladiri dan itu bisa masuk kurikulum, hal itu untuk membuat Depok Sehat dan Unggul, semangat Hari Anak Nasional bisa diselaraskan dengan kurikulum 2013," tutup Hery.
(mhd)