Keluarga Prabowo protes pernyataan Migrant Care

Sindonews.com - Keluarga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku, keberatan dengan pernyataan Direktur Migrant Care Anis Hidayah.

Menurutnya, ungkapan Anis yang menyatakan kepergian Prabowo untuk membebaskan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terkena hukuman mati di Malaysia sebagai pahlawan kesiangan dan untuk mendongkrak popularitasnya di Pemilu 2014 salah.

Sebab, kata Hashim, kegiatan Prabowo dalam masalah kemanusiaan sudah lama dia geluti. Terutama tentang kasus perdagangan manusia.

"Upaya melawan perdagangan manusia merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian bagi Prabowo dan keluarga besar Djojohadikusumo," ujar Hashim melalui pesan elektroniknya, Kamis (19/9/2013).

Hal itu, terbukti dengan dibangunnya jaringan global melawan perdagangan manusia pada 2011, memberikan dukungan dana Maiti Nepal pada 2010, dan memberikan dukungan terhadap Visayan Forum di Filipina pada 2010.

"Prabowo Subianto juga pernah terlibat dalam pendampingan dan pemulangan 300 TKI dari Jordania pada Januari 2012 dan Malaysia tahun ini," terangnya.

Menurut dia, saat ini hanya Partai Gerindra yang memberikan perhatian khusus terhadap perdagangan manusia. Baik melalui tindakan langsung maupun penyuluhan.

"Kedatangan Prabowo Subianto membantu Wilfrida yang sudah di penjara sejak 2010, justru karena dia belum mendapatkan upaya hukum maksimal dari pemerintah," tegasnya.

Untuk itu, dia meminta kepada semua pihak untuk tidak menjadikan masalah kemanusiaan sebagai objek untuk menyerang lawan-lawan politiknya.