Penganiaya penjual kopi akui gara-gara narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Setelah ditangkap di Tangerang, H (45) salahsatu tersangka penganiaya penjual kopi bernama HR (46) mengakui kalau penyekapan dan penyiksaan tersebut gara-gara sabu.
"S beli sabu sama bosnya HR, sama si HR malah dikasih garam," kata H di Polres Jakarta Barat Selasa (17/9/2013).
H mengakui dalam penyekapan tersebut dirinya memang telah memukul korban sebanyak enam kali lantaran kesal jika S dibohongi. Namun dirinya tidak mengetahui keberadaan S.
Sebelumnya, Salah satu tukang ojek yang sudah mangkal sejak 1997 di samping Apartemen kedoya Elok, TR mengatakan kalau HR adalah seorang kurir sabu yang terlibat hutang dengan para kelompok pemuda yang sering nongkrong di bedeng tersebut.
"Iya dia itu kan kurir sabu," kata tukang ojek tersebut saat ditunjukan foto HR oleh wartawan di samping Apartemen Kedoya Elok, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi menegaskan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif sebenarnya.
"Kami juga janggal kalau cuma melihat gara-gara uang Rp100 ribu penganiayaan kejam itu terjadi. Kami baru bisa mengetahui motif sebenarnya jika tersangka utama S sudah kami tangkap," tegasnya.
Baca juga: Polisi selidiki dugaan HR kurir sabu
"S beli sabu sama bosnya HR, sama si HR malah dikasih garam," kata H di Polres Jakarta Barat Selasa (17/9/2013).
H mengakui dalam penyekapan tersebut dirinya memang telah memukul korban sebanyak enam kali lantaran kesal jika S dibohongi. Namun dirinya tidak mengetahui keberadaan S.
Sebelumnya, Salah satu tukang ojek yang sudah mangkal sejak 1997 di samping Apartemen kedoya Elok, TR mengatakan kalau HR adalah seorang kurir sabu yang terlibat hutang dengan para kelompok pemuda yang sering nongkrong di bedeng tersebut.
"Iya dia itu kan kurir sabu," kata tukang ojek tersebut saat ditunjukan foto HR oleh wartawan di samping Apartemen Kedoya Elok, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi menegaskan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif sebenarnya.
"Kami juga janggal kalau cuma melihat gara-gara uang Rp100 ribu penganiayaan kejam itu terjadi. Kami baru bisa mengetahui motif sebenarnya jika tersangka utama S sudah kami tangkap," tegasnya.
Baca juga: Polisi selidiki dugaan HR kurir sabu
(ysw)