Ini kronologi penembakan Briptu Ruslan versi saksi
A
A
A
Sindonews.com - Briptu Ruslan anggota Mabes Polri ditembak pelaku pencuri kendaraan bermotor (curanmor) di tempat pencucian motor Arema Gang Dongkal, Pekapuran, Cimanggis, Depok.
Pemilik tempat cuci mobil Muhammad Tauhid (42) mengungkapkan sebelum kejadian, ada dua kendaraan yang masuk ke tempat cuciannya.
Pertama masuk motor milik Briptu Ruslan, Kawasaki Ninja berwarna oranye hitam. Kemudian masuk angkot jurusan Cimanggis-Leuwinanggung.
Saat kejadian, Briptu Ruslan mengenakan kaos putih dan celana pendek. Lalu motor polisi itu dicuci oleh anak Tauhid yakni Muhammad Nazaruddin (18).
Ketika itu Nazaruddin sedang mencuci ban belakang. Tiba-tiba datang dua motor matik Honda Baet, masing-masing berwarna merah dan putih. Satu motor berpenumpang dua orang parkir di jalan raya dan satu motor lagi masuk ke tempat pencucian.
"Kedua pengendara pakai helm dan jaket. Salah seorang dari kedua orang itu kemudian mengeluarkan senjata api dan menodongkan senjata itu ke saya, minta kunci motor juga," ungkap Nazaruddin.
Pelaku kemudian menghampiri Briptu Ruslan meminta kunci motor sambil menodongkan senjata api (senpi). Briptu Ruslan pun kemudian memberikan kunci motor dan melakukan perlawanan.
Selang beberapa detik terdengar letusan senjata dan polisi itu pun jatuh terkapar. Pria itu kemudian mengambil motor dan kabur bersama temannya ke arah Tapos. Melihat hal itu, sejumlah saksi mata sempat meneriaki kedua pelaku.
Lantaran khawatir menjadi korban penembakan, warga tak berani mengejar kawanan pelaku dan memilih menolong korban.
Klik di sini untuk berita polisi ditembak di Depok
Pemilik tempat cuci mobil Muhammad Tauhid (42) mengungkapkan sebelum kejadian, ada dua kendaraan yang masuk ke tempat cuciannya.
Pertama masuk motor milik Briptu Ruslan, Kawasaki Ninja berwarna oranye hitam. Kemudian masuk angkot jurusan Cimanggis-Leuwinanggung.
Saat kejadian, Briptu Ruslan mengenakan kaos putih dan celana pendek. Lalu motor polisi itu dicuci oleh anak Tauhid yakni Muhammad Nazaruddin (18).
Ketika itu Nazaruddin sedang mencuci ban belakang. Tiba-tiba datang dua motor matik Honda Baet, masing-masing berwarna merah dan putih. Satu motor berpenumpang dua orang parkir di jalan raya dan satu motor lagi masuk ke tempat pencucian.
"Kedua pengendara pakai helm dan jaket. Salah seorang dari kedua orang itu kemudian mengeluarkan senjata api dan menodongkan senjata itu ke saya, minta kunci motor juga," ungkap Nazaruddin.
Pelaku kemudian menghampiri Briptu Ruslan meminta kunci motor sambil menodongkan senjata api (senpi). Briptu Ruslan pun kemudian memberikan kunci motor dan melakukan perlawanan.
Selang beberapa detik terdengar letusan senjata dan polisi itu pun jatuh terkapar. Pria itu kemudian mengambil motor dan kabur bersama temannya ke arah Tapos. Melihat hal itu, sejumlah saksi mata sempat meneriaki kedua pelaku.
Lantaran khawatir menjadi korban penembakan, warga tak berani mengejar kawanan pelaku dan memilih menolong korban.
Klik di sini untuk berita polisi ditembak di Depok
(stb)