Sistem keamanan di Museum Nasional lemah
A
A
A
Sindonews.com - Kendati mencurigai orang dalam terlibat, pihak Museum Nasional, Jakarta Pusat tak menampik jika sistem keamanan lemah. Pasalnya, untuk menjaga museum seluas 2,6 hektare hanya memiliki 45 petugas keamanan.
Kepala Museum Nasional Intan Mardiana menyatakan, selain CCTV pihaknya mempekerjakan 45 penjaga di museum yang mempunyai luas tanah 26.000 meter persegi (2,6 hektare) dan untuk menjaga 141.000 koleksi benda bersejarah. Sementara di setiap ruangan dijaga oleh 15 penjaga.
Intan mengaku tak mengetahui mengapa CCTV diruangan emas tersebut mati. Namun CCTV yang ada di museum terkoneksi satu sama lain antara gedung museum lama dan baru. Namun dia menegaskan, penjaga menjaga ruangan itu selama 24 jam dengan sistem shift.
“Ketika pergantian penjaga pagi itu lemarinya sudah dalam keadaan terbuka. ada pula cleaning service yang sudah membersihkan ruangan,” katanya di Museum Nasional, Kamis (12/9/2013).
Intan mengungkapkan, kasus pencurian ini merupakan kejadian ketiga kalinya yang dialami Museum Nasional.
Pertama ialah di era 1990an lukisan karya Basuki Abdullah hilang dan selanjutnya koleksi keramik juga dicuri. Namun lukisan Basuki Abdullah kemudian ditemukan ketika akan dilelang di Balai Lelang Christie Singapura.
Sementara koleksi keramik hingga kini masih raib.
Berita selengkapnya klik disini
Kepala Museum Nasional Intan Mardiana menyatakan, selain CCTV pihaknya mempekerjakan 45 penjaga di museum yang mempunyai luas tanah 26.000 meter persegi (2,6 hektare) dan untuk menjaga 141.000 koleksi benda bersejarah. Sementara di setiap ruangan dijaga oleh 15 penjaga.
Intan mengaku tak mengetahui mengapa CCTV diruangan emas tersebut mati. Namun CCTV yang ada di museum terkoneksi satu sama lain antara gedung museum lama dan baru. Namun dia menegaskan, penjaga menjaga ruangan itu selama 24 jam dengan sistem shift.
“Ketika pergantian penjaga pagi itu lemarinya sudah dalam keadaan terbuka. ada pula cleaning service yang sudah membersihkan ruangan,” katanya di Museum Nasional, Kamis (12/9/2013).
Intan mengungkapkan, kasus pencurian ini merupakan kejadian ketiga kalinya yang dialami Museum Nasional.
Pertama ialah di era 1990an lukisan karya Basuki Abdullah hilang dan selanjutnya koleksi keramik juga dicuri. Namun lukisan Basuki Abdullah kemudian ditemukan ketika akan dilelang di Balai Lelang Christie Singapura.
Sementara koleksi keramik hingga kini masih raib.
Berita selengkapnya klik disini
(ysw)