Membandel, PKL Pasar Gembrong kembali ditertibkan
A
A
A
Sindonews.com - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Gembrong, tepatnya di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, kembali dilakukan. Ratusan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur terpaksa menindak tegas para PKL dengan membandel berjualan di pinggir jalan tersebut.
Berdasarkan pantauan, puluhan lapak PKL yang masih berada di atas trotoar di sepanjang Jalan Basuki Rahmat diangkut petugas Satpol PP dengan menggunakan tiga truk besar.
Selain itu, petugas juga memberi peringatan keras kepada para pedagang kios yang memajang barang dagangannya melebihi batas hingga ke trotoar ataupun badan jalan.
Kepala Satpol PP Jakarta Timur Syahdonan mengungkapkan, tindakan ini dilakukan karena para pedagang masih nekat berjualan di pinggir jalan setelah upaya sosialisasi dilakukan.
"Sudah berkali-kali sosialisasi sama mereka, Senin kemarin final, tidak lagi berjualan, mereka juga berjanji mendukung program Jakarta Baru. Kita sudah kasih toleransi, kasih waktu, tapi sampai hari ini masih saja berjualan, jadi tidak mungkin toleransi lagi," tegas Syahdonan saat ditemui di lokasi, Kamis (12/9/2013).
Menurut Syahdonan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memberikan jalan keluar bagi para PKL dengan merelokasi ke sejumlah pasar yang telah ditentukan, yakni PD Pasar Jaya Sunan Giri Rawamangun, PD Pasar Jaya Klender, PD Pasar Jaya Gembrong, Cipinang Besar.
"Sudah dikasih tempat untuk relokasi, gratis enam bulan pertama, kita juga memberi bantuan jika para pedagang membutuhkan bantuan untuk barang dagangannya ke pasar yang telah disediakan," paparnya.
Ditegaskan Syahdonan, untuk mencegah para pedagang kembali membuka lapak di trotoar dan bahu jalan, pihaknya akan menurunkan ratusan petugas untuk berjaga. Para petugas berjaga bergantian dalam dua sif.
Tak hanya menghalau, ratusan petugas itu tak segan untuk mengangkut barang-barang milik pedagang yang membandel. Penjagaan ini dilakukan hingga kawasan Pasar Gembrong terbebas dari PKL.
"Sif pagi hingga jam 12.00 WIB akan dijaga 250 petugas gabungan, selanjutnya mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB akan ada sekitar 150 petugas yang akan berjaga," terangnya.
Jika ada pedagang yang masih berkeberatan dengan program penataan kawasan Pasar Gembrong, Syahdonan mengimbau agar disampaikan kepada pihak terkait.
"Sosialisasi sudah berkali-kali dilakukan oleh Camat dan Lurah, sudah tidak mungkin lagi beri toleransi, tapi kalau masih ada yang keberatan silakan disampaikan ke Camat," katanya.
Berdasarkan pantauan, puluhan lapak PKL yang masih berada di atas trotoar di sepanjang Jalan Basuki Rahmat diangkut petugas Satpol PP dengan menggunakan tiga truk besar.
Selain itu, petugas juga memberi peringatan keras kepada para pedagang kios yang memajang barang dagangannya melebihi batas hingga ke trotoar ataupun badan jalan.
Kepala Satpol PP Jakarta Timur Syahdonan mengungkapkan, tindakan ini dilakukan karena para pedagang masih nekat berjualan di pinggir jalan setelah upaya sosialisasi dilakukan.
"Sudah berkali-kali sosialisasi sama mereka, Senin kemarin final, tidak lagi berjualan, mereka juga berjanji mendukung program Jakarta Baru. Kita sudah kasih toleransi, kasih waktu, tapi sampai hari ini masih saja berjualan, jadi tidak mungkin toleransi lagi," tegas Syahdonan saat ditemui di lokasi, Kamis (12/9/2013).
Menurut Syahdonan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memberikan jalan keluar bagi para PKL dengan merelokasi ke sejumlah pasar yang telah ditentukan, yakni PD Pasar Jaya Sunan Giri Rawamangun, PD Pasar Jaya Klender, PD Pasar Jaya Gembrong, Cipinang Besar.
"Sudah dikasih tempat untuk relokasi, gratis enam bulan pertama, kita juga memberi bantuan jika para pedagang membutuhkan bantuan untuk barang dagangannya ke pasar yang telah disediakan," paparnya.
Ditegaskan Syahdonan, untuk mencegah para pedagang kembali membuka lapak di trotoar dan bahu jalan, pihaknya akan menurunkan ratusan petugas untuk berjaga. Para petugas berjaga bergantian dalam dua sif.
Tak hanya menghalau, ratusan petugas itu tak segan untuk mengangkut barang-barang milik pedagang yang membandel. Penjagaan ini dilakukan hingga kawasan Pasar Gembrong terbebas dari PKL.
"Sif pagi hingga jam 12.00 WIB akan dijaga 250 petugas gabungan, selanjutnya mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB akan ada sekitar 150 petugas yang akan berjaga," terangnya.
Jika ada pedagang yang masih berkeberatan dengan program penataan kawasan Pasar Gembrong, Syahdonan mengimbau agar disampaikan kepada pihak terkait.
"Sosialisasi sudah berkali-kali dilakukan oleh Camat dan Lurah, sudah tidak mungkin lagi beri toleransi, tapi kalau masih ada yang keberatan silakan disampaikan ke Camat," katanya.
(mhd)