Diprotes pedagang, Jokowi balik menantang
A
A
A
Sindonews.com - Sampai kini ratusan pedagang yang menolak direlokasi dari Kota Tua masih menggelar unjuk rasa di depan gerbang Balai Kota DKI Jakarta.
Menanggapi aksi tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terkesan cuek. Aksi, penolakan relokasi dinilai sudah menjadi hal yang biasa.
Ia mencontohkan, saat merelokasi pedagang Tanah Abang ke Blok G banyak terjadi penolakan. Namun setelah kios dibuka, banyak mereka yang meminta tempat mulai dari kerabat hingga pedagang lainnya.
"Kita sudah siapkan tempat relokasi. Kalau ada yang menuntut ya silakan," tegasnya saat ditemui di Balai Kota, Rabu (10/9/2013).
Jokowi mengutarakan, jumlah pedagang yang didata sudah sesuai dengan di lapangan. Di Kota Tua sendiri data pedagang sebelum direlokasi sebanyak 260 orang.
"Itu data yang kita dapatkan dari lapangan, masak mau dibilang fiktif," cetusnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah memberikan gerobak dan kursi kepada pedagang di Kota Tua secara cuma-cuma.
"Itu coba dihitung sebagai biaya. Kalau dibilang fiktif berarti memang pedagangnya kreatif," selorohnya.
Menanggapi aksi tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terkesan cuek. Aksi, penolakan relokasi dinilai sudah menjadi hal yang biasa.
Ia mencontohkan, saat merelokasi pedagang Tanah Abang ke Blok G banyak terjadi penolakan. Namun setelah kios dibuka, banyak mereka yang meminta tempat mulai dari kerabat hingga pedagang lainnya.
"Kita sudah siapkan tempat relokasi. Kalau ada yang menuntut ya silakan," tegasnya saat ditemui di Balai Kota, Rabu (10/9/2013).
Jokowi mengutarakan, jumlah pedagang yang didata sudah sesuai dengan di lapangan. Di Kota Tua sendiri data pedagang sebelum direlokasi sebanyak 260 orang.
"Itu data yang kita dapatkan dari lapangan, masak mau dibilang fiktif," cetusnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah memberikan gerobak dan kursi kepada pedagang di Kota Tua secara cuma-cuma.
"Itu coba dihitung sebagai biaya. Kalau dibilang fiktif berarti memang pedagangnya kreatif," selorohnya.
(ysw)