Sempat tersangkut korupsi, Ru'yat optimis menang
A
A
A
Sindonews.com - Tim pemenangan pasangan nomor urut 3 calon wali kota dan wakil wali Kota Bogor Achmad Ru'yat dan Aim Halim Hermana (Ru'yat-Aim) tetap optimis dapat memenangkan Pilkada Kota Bogor dalam satu putaran.
Sekretaris Tim Pemenangan Ru'yat-Aim, Najamudin menjelaskan, pihaknya tidak akan membuang energi untuk menanggapi negatif campaign (kampanye negatif) yang menimpa jagoannya di Pilkada Kota Bogor.
"Kita tidak mau disibukan dengan menanggapi atau membalas isu-isu kampanye negatif yang dilakukan lawan politiknya," katanya saat dihubungi SINDO, Selasa (10/9/2013).
Sekadar diketahui, pasangan Ru'yat-Aim dalam Pilkada Kota Bogor ini diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Ru'yat yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota merupakan mantan narapidana dalam kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. Dan sempat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, namun di Mahkamah Agung, Ru'yat dinyatakan tidak bersalah dan divonis bebas.
Bahkan pihaknya tetap optimis bisa dengan kinerja timnya baik sebelum maupun saat kampanye melakukan sosialisasi Ru'yat-Aim.
"Kita optimis menang satu putaran dengan target maksimal 52 persen, dan target minimal 43-45 persen suara pada 14 September mendatang," ungkapnya.
Sikap optimisnya tersebut dilandasi dengan kerja keras timnya dalam melakukan penguatan jaringan-jaringan saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Kita juga menguatkan komunikasi di internal partai dan tim Ru'yat-Aim dan jaringan-jaringan relawan saat memenangkan gubernur Jabar lalu," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus mensosialisasikan program Bogor Maju, yang menurutnya realistis dengan APBD Rp1,3 Triliun. Menurutnya, program Bogor Maju itu terdiri dari tiga yakni 'Bogor Cedas' (sekolah gratis hingga SLTA, gratis DSP, bantuan buku dan bebas biaya ujian), 'Bogor Sehat' (biaya persalinan gratis, asuransi kesehatan dan santunan kematian Rp25 juta/jiwa) dan 'Bogor Berdaya' (100 ribu lowongan kerja, bantuan modal usaha dan bimbingan pengembangan UKM).
"Tiga program yang sudah disosialisasikan selama kampanye itu, sudah sangat populer dan insya Allah program tersebut terealisasi dan realistis dengan APBD Kota Bogor," ujarnya.
Sekretaris Tim Pemenangan Ru'yat-Aim, Najamudin menjelaskan, pihaknya tidak akan membuang energi untuk menanggapi negatif campaign (kampanye negatif) yang menimpa jagoannya di Pilkada Kota Bogor.
"Kita tidak mau disibukan dengan menanggapi atau membalas isu-isu kampanye negatif yang dilakukan lawan politiknya," katanya saat dihubungi SINDO, Selasa (10/9/2013).
Sekadar diketahui, pasangan Ru'yat-Aim dalam Pilkada Kota Bogor ini diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Ru'yat yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota merupakan mantan narapidana dalam kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. Dan sempat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, namun di Mahkamah Agung, Ru'yat dinyatakan tidak bersalah dan divonis bebas.
Bahkan pihaknya tetap optimis bisa dengan kinerja timnya baik sebelum maupun saat kampanye melakukan sosialisasi Ru'yat-Aim.
"Kita optimis menang satu putaran dengan target maksimal 52 persen, dan target minimal 43-45 persen suara pada 14 September mendatang," ungkapnya.
Sikap optimisnya tersebut dilandasi dengan kerja keras timnya dalam melakukan penguatan jaringan-jaringan saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Kita juga menguatkan komunikasi di internal partai dan tim Ru'yat-Aim dan jaringan-jaringan relawan saat memenangkan gubernur Jabar lalu," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus mensosialisasikan program Bogor Maju, yang menurutnya realistis dengan APBD Rp1,3 Triliun. Menurutnya, program Bogor Maju itu terdiri dari tiga yakni 'Bogor Cedas' (sekolah gratis hingga SLTA, gratis DSP, bantuan buku dan bebas biaya ujian), 'Bogor Sehat' (biaya persalinan gratis, asuransi kesehatan dan santunan kematian Rp25 juta/jiwa) dan 'Bogor Berdaya' (100 ribu lowongan kerja, bantuan modal usaha dan bimbingan pengembangan UKM).
"Tiga program yang sudah disosialisasikan selama kampanye itu, sudah sangat populer dan insya Allah program tersebut terealisasi dan realistis dengan APBD Kota Bogor," ujarnya.
(mhd)