Hari ini, PKL Pasar Gembrong ditertibkan
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini adalah tenggat terakhir bagi para Pedagang kaki Lima (PKL) Pasar Gembrong yang menempati trotoar Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Untuk menertibkan kawasan tersebut dari PKL, dikerahkan 470 personel gabungan dari Satpol PP, Polisi, TNI dan Dishub.
Kasatpol PP Jakarta Timur, Syahdonan mengatakan, pihaknya tidak akan mentolerir lagi para PKL yang kedapatan berjualan di atas trotoar.
"Prinsipnya sosialisasi telah dilakukan berulang kali, kami tidak akan memberi waktu lagi bagi para PKL. Mereka yang masih nekat, akan kami tertibkan dengan menyita barang dagangannya," tegas Syahdonan, Senin (9/9/2013).
Sementara itu, Camat Jatinegara, Sofyan Taher mengatakan, dari 211 PKL yang terdata, 44 diantaranya merupakan pedagang karpet. Sedangkan dari 130 kios di pasar Gembrong Cipinang Besar yang disediakan untuk relokasi pedagang boneka, mainan dan makanan, kini sudah terisi seluruhnya.
"Kalau untuk pedagang karpet, tiga diantaranya sudah mendaftar dan kita sudah berikan kunci kios di Pasar Perumnas Klender. Namun karena alasan tidak enak dengan rekan-rekannya, hingga kini mereka belum membuka kiosnya di sana," kata Sofyan.
Ditambahkan Sofyan, kini sebanyak 41 pedagang karpet sudah membuat paguyuban.
"Mereka meminta agar diperbolehkan berjualan di trotoar. Tapi kita tetap tidak lagi bisa mentolerir. Kalau mereka mau, kita kasih waktu daftar untuk direlokasi," tandasnya.
Kasatpol PP Jakarta Timur, Syahdonan mengatakan, pihaknya tidak akan mentolerir lagi para PKL yang kedapatan berjualan di atas trotoar.
"Prinsipnya sosialisasi telah dilakukan berulang kali, kami tidak akan memberi waktu lagi bagi para PKL. Mereka yang masih nekat, akan kami tertibkan dengan menyita barang dagangannya," tegas Syahdonan, Senin (9/9/2013).
Sementara itu, Camat Jatinegara, Sofyan Taher mengatakan, dari 211 PKL yang terdata, 44 diantaranya merupakan pedagang karpet. Sedangkan dari 130 kios di pasar Gembrong Cipinang Besar yang disediakan untuk relokasi pedagang boneka, mainan dan makanan, kini sudah terisi seluruhnya.
"Kalau untuk pedagang karpet, tiga diantaranya sudah mendaftar dan kita sudah berikan kunci kios di Pasar Perumnas Klender. Namun karena alasan tidak enak dengan rekan-rekannya, hingga kini mereka belum membuka kiosnya di sana," kata Sofyan.
Ditambahkan Sofyan, kini sebanyak 41 pedagang karpet sudah membuat paguyuban.
"Mereka meminta agar diperbolehkan berjualan di trotoar. Tapi kita tetap tidak lagi bisa mentolerir. Kalau mereka mau, kita kasih waktu daftar untuk direlokasi," tandasnya.
(ysw)