Polisi: Pelaku gunakan senpi modifikasi
A
A
A
Sindonews.com - Dua pelaku penembakan anggota kepolisian Iptu Kus Hendratno dan Bripka Ahmad Maulana, anggota Bimas Polsek Pondok Aren, Tangerang di Jalan graha Raya, Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, menggunakan senjata api yang sudah dimodifikasi.
Dua pelaku itu diketahui bernama Nurul Haq alias jeck (28) dan Hendi Albar (30) sempat melakukan latihan militer di Puncak Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Slamet Riyanto menjelaskan, dugaan tersebut mereka dapatkan dari uji balistik yang telah mereka lakukan sebelumnya.
"Senjata jenis pistol modifikasi rakitan dan pabrikan. Dilihat dari alur yang ada," kata Slamet di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Modifikasi itu sendiri, lanjut Slamet, terlihat dari temuan selongsong 9 mm di lokasi kejadian atau yang ada di tubuh korban. Kuat dugaan, pelaku memodifikasi senjata pabrikan untuk melakukan aksi.
"Bisa saja di moncong senjata yang sudah dimodifikasi atau bagian lainnya," jelasnya.
Meskipun begitu, Slamet mengungkapkan, saat ini tim yang menangani bagian senjata masih terus menganalisis senjata yang diduga didapat dari wilayah Cipacing.
Hal tersebut nantinya baru akan bisa dibuktikan apabila nantinya pihaknya sudah mendapatkan senjata yang digunakan pelaku.
"Berkaitan dengan senpi proses masih berjalan. Ini kita kaitkan dengan hasil uji lab," pungkasnya.
Dua pelaku itu diketahui bernama Nurul Haq alias jeck (28) dan Hendi Albar (30) sempat melakukan latihan militer di Puncak Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Slamet Riyanto menjelaskan, dugaan tersebut mereka dapatkan dari uji balistik yang telah mereka lakukan sebelumnya.
"Senjata jenis pistol modifikasi rakitan dan pabrikan. Dilihat dari alur yang ada," kata Slamet di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Modifikasi itu sendiri, lanjut Slamet, terlihat dari temuan selongsong 9 mm di lokasi kejadian atau yang ada di tubuh korban. Kuat dugaan, pelaku memodifikasi senjata pabrikan untuk melakukan aksi.
"Bisa saja di moncong senjata yang sudah dimodifikasi atau bagian lainnya," jelasnya.
Meskipun begitu, Slamet mengungkapkan, saat ini tim yang menangani bagian senjata masih terus menganalisis senjata yang diduga didapat dari wilayah Cipacing.
Hal tersebut nantinya baru akan bisa dibuktikan apabila nantinya pihaknya sudah mendapatkan senjata yang digunakan pelaku.
"Berkaitan dengan senpi proses masih berjalan. Ini kita kaitkan dengan hasil uji lab," pungkasnya.
(mhd)