Geng bocah SD, keroyok rekannya hingga KO
A
A
A
Sindonews.com - Seorang siswa kelas 4 SD berinisial RS (9) menjadi korban pengroyokan oleh temannya sendiri. Berawal dari saling ejek, RS menerima beberapa pukulan dan juga tendangan. Akibatnya, RS menderita luka di bagian perut sebelah kiri dan mengalami muntah-muntah.
"Awalnya becanda saja, terus saling ejek. Terus teman saya ada yang ancam dan mengajak berkelahi. Kemudian saya dipegangi oleh satu orang, dua orang lagi memukul perut dan menendang kaki saya," ujar RS kepada wartawan di Mapolsek Sukmajaya, Kamis (29/8/2013).
Aksi pengeroyokan yang dilakukan rekan-rekannya tersebut, terjadi pada Sabtu 24 Agustus 2013. Peristiwa tersebut terjadi saat jam istirahat di tengah lapangan.
Sebelum dikeroyok RS sempat pergi dan menghindar tapi diikuti terus oleh ketiga temannya yang diketahui satu geng tersebut.
"Ketika dipukul saya diam saja, enggak berani melawan. Saya sempat bilang jangan pukul lagi kemudian mereka berhenti sesaat ternyata mereka masih mengikuti saya dan pukul lagi ketika berada di luar lapangan," paparnya.
Orang tua RS, AD (35) mengatakan anaknya tidak melaporkan hal tersebut kepada dirinya. Justru yang pertama tahu adalah pembantu rumahnya yang melihat RS muntah-muntah dan pingsan.
"Pembantu melihat anak saya muntah-muntah dan langsung jatuh pingsan. Kemudian saya bawa ke rumah sakit dan ternyata ada memar di bagian perutnya. Setelah saya tanya, barulah anak saya bilang kalau sudah dipukuli," ujarnya.
Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo mengatakan hingga saat ini pihaknya sedang menangani kasus tersebut.
"Penanganannya sesuai prosedur. BAP sudah masuk dan akan dimintai visum Kami menunggu saja jika mau diselesaikan secara kekeluargaan atau dilanjutkan melalui jalur hukum karena ini sebenarnya sudah kasus kekerasan," pungkasnya.
"Awalnya becanda saja, terus saling ejek. Terus teman saya ada yang ancam dan mengajak berkelahi. Kemudian saya dipegangi oleh satu orang, dua orang lagi memukul perut dan menendang kaki saya," ujar RS kepada wartawan di Mapolsek Sukmajaya, Kamis (29/8/2013).
Aksi pengeroyokan yang dilakukan rekan-rekannya tersebut, terjadi pada Sabtu 24 Agustus 2013. Peristiwa tersebut terjadi saat jam istirahat di tengah lapangan.
Sebelum dikeroyok RS sempat pergi dan menghindar tapi diikuti terus oleh ketiga temannya yang diketahui satu geng tersebut.
"Ketika dipukul saya diam saja, enggak berani melawan. Saya sempat bilang jangan pukul lagi kemudian mereka berhenti sesaat ternyata mereka masih mengikuti saya dan pukul lagi ketika berada di luar lapangan," paparnya.
Orang tua RS, AD (35) mengatakan anaknya tidak melaporkan hal tersebut kepada dirinya. Justru yang pertama tahu adalah pembantu rumahnya yang melihat RS muntah-muntah dan pingsan.
"Pembantu melihat anak saya muntah-muntah dan langsung jatuh pingsan. Kemudian saya bawa ke rumah sakit dan ternyata ada memar di bagian perutnya. Setelah saya tanya, barulah anak saya bilang kalau sudah dipukuli," ujarnya.
Kapolsek Sukmajaya Kompol Agus Widodo mengatakan hingga saat ini pihaknya sedang menangani kasus tersebut.
"Penanganannya sesuai prosedur. BAP sudah masuk dan akan dimintai visum Kami menunggu saja jika mau diselesaikan secara kekeluargaan atau dilanjutkan melalui jalur hukum karena ini sebenarnya sudah kasus kekerasan," pungkasnya.
(ysw)