KCJ klaim masyarakat sudah paham sistem THB
A
A
A
Sindonews.com - PT KAI Commuterline Jabodetabek (KCJ) mengklaim, hingga saat ini masyarakat sudah memahami sistem Tiket Harian Berjamin (THB). Pasalnya, saat penggunaan sistem kartu single trip per hari ada sekitar 20.000 sampai 23.000 kartu single trip hilang karena penumpang keluar tidak melalui pintu yang sudah disediakan.
Sementara seminggu diberlakukannya THB tercatat hanya 2.000 sampai 3.000 pengguna yang tidak melakukan tap out.
"Dengan keadaan ini tentunya masyarakat mulai memahami mekanisme sistem THB," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2013).
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, saat ini kartu multitrip yang sudah terjual mencapai 200.000 kartu. Dia berharap kepada pengguna yang tidak ingin repot lebih baik menggunakan kartu multitrip.
Selain lebih simpel, pemegang kartu multitrip mendapat jaminan jika fisik kartu rusat ataupun sistemnya eror maka akan diganti oleh KCJ beserta saldo yang ada di kartu tersebut. Tapi tidak demikian dengan kartu THB. Jika kartu THB mengalami rusak fisik maupun sistem, maka penumpang yang akan menanggungnya.
"Lebih baik menggunakan kartu multitrip, selain terjamin, saldo tidak akan terpotong berdasarkan waktu, melainkan berdasarkan pemakaian," ucapnya
Sementara itu Arienta (29) mengaku sudah memahami mekanisme penggunaan THB, sehingga dirinya baru akan mengambil uang jaminan ketika loket sepi. Dia mengaku tidak setiap hari menggunakan kereta.
Kadang tiga hari setelah melakukan perjalanan baru diambil uang jaminannya. Dirinya hanya mengeluhkan kepadatan dalam kereta.
"Saya tidak masalah dengan sistem yang ada, namun saya berharap agar kereta diperbanyak agar lebih manusiawi," harapnya.
Sementara seminggu diberlakukannya THB tercatat hanya 2.000 sampai 3.000 pengguna yang tidak melakukan tap out.
"Dengan keadaan ini tentunya masyarakat mulai memahami mekanisme sistem THB," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2013).
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, saat ini kartu multitrip yang sudah terjual mencapai 200.000 kartu. Dia berharap kepada pengguna yang tidak ingin repot lebih baik menggunakan kartu multitrip.
Selain lebih simpel, pemegang kartu multitrip mendapat jaminan jika fisik kartu rusat ataupun sistemnya eror maka akan diganti oleh KCJ beserta saldo yang ada di kartu tersebut. Tapi tidak demikian dengan kartu THB. Jika kartu THB mengalami rusak fisik maupun sistem, maka penumpang yang akan menanggungnya.
"Lebih baik menggunakan kartu multitrip, selain terjamin, saldo tidak akan terpotong berdasarkan waktu, melainkan berdasarkan pemakaian," ucapnya
Sementara itu Arienta (29) mengaku sudah memahami mekanisme penggunaan THB, sehingga dirinya baru akan mengambil uang jaminan ketika loket sepi. Dia mengaku tidak setiap hari menggunakan kereta.
Kadang tiga hari setelah melakukan perjalanan baru diambil uang jaminannya. Dirinya hanya mengeluhkan kepadatan dalam kereta.
"Saya tidak masalah dengan sistem yang ada, namun saya berharap agar kereta diperbanyak agar lebih manusiawi," harapnya.
(mhd)