Tak mau direlokasi, Jokowi undang warga pluit
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana mengundang warga RT19/17, Kebon Tebu, Waduk Pluit yang menolak ditertibkan dan direlokasi ke rumah susun (Rusun) kemarin.
"Nanti akan kami undang mereka dan berikan penjelasan. Toh mereka nanti juga akan ditempatkan di rusun, jadi tidak perlu khawatir," kata pria yang biasa disapa Jokowi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (23/8/2013).
Ia menjelaskan, dalam proses penertiban pemukiman warga di sisi Barat Waduk Pluit kemarin, hanya ada tiga warga yang bersikeras tak mau direlokasi. Namun, sebagian besar warga yang tinggal di lokasi tersebut telah bersedia dipindahkan.
"Sebagian besar sudah mau, cuma tiga orang ini rupanya yang bersikeras enggak mau (direlokasi). Kami tidak ingin ada singgungan sekecil apapun, makanya kita akan undang mereka," terangnya.
Jokowi menjelaskan, rumah susun bagi warga Waduk Pluit yang terkena relokasi telah disediakan dan tinggal mereka tempati. Di antaranya, di daerah Marunda dan Muara Baru.
"Ada di Marunda, dan Muara Baru. Beberapa masih tahap penyelesaian," pungkasnya.
Perlu diketahui, penertiban warga di sisi Barat Waduk Pluit, tepatnya Kebun Tebu, RT 19/17, Penjaringan, Jakarta Utara sempat berlangsung ricuh, Kamis 22 Agustus 2013 kemarin.
Dalam penertiban 68 unit rumah itu, warga menolak ditertibkan dengan memasang portal di depan gerbang masuk RT19/07).
Mereka juga menaruh sejumlah batu, seng, asbes, gelondongan kayu kering berukurang besar, serta sejumlah ban. Benda-benda itu ada yang dilumuri bensin. Warga juga membentangkan spanduk yang bertuliskan penolakan penertiban.
"Nanti akan kami undang mereka dan berikan penjelasan. Toh mereka nanti juga akan ditempatkan di rusun, jadi tidak perlu khawatir," kata pria yang biasa disapa Jokowi saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (23/8/2013).
Ia menjelaskan, dalam proses penertiban pemukiman warga di sisi Barat Waduk Pluit kemarin, hanya ada tiga warga yang bersikeras tak mau direlokasi. Namun, sebagian besar warga yang tinggal di lokasi tersebut telah bersedia dipindahkan.
"Sebagian besar sudah mau, cuma tiga orang ini rupanya yang bersikeras enggak mau (direlokasi). Kami tidak ingin ada singgungan sekecil apapun, makanya kita akan undang mereka," terangnya.
Jokowi menjelaskan, rumah susun bagi warga Waduk Pluit yang terkena relokasi telah disediakan dan tinggal mereka tempati. Di antaranya, di daerah Marunda dan Muara Baru.
"Ada di Marunda, dan Muara Baru. Beberapa masih tahap penyelesaian," pungkasnya.
Perlu diketahui, penertiban warga di sisi Barat Waduk Pluit, tepatnya Kebun Tebu, RT 19/17, Penjaringan, Jakarta Utara sempat berlangsung ricuh, Kamis 22 Agustus 2013 kemarin.
Dalam penertiban 68 unit rumah itu, warga menolak ditertibkan dengan memasang portal di depan gerbang masuk RT19/07).
Mereka juga menaruh sejumlah batu, seng, asbes, gelondongan kayu kering berukurang besar, serta sejumlah ban. Benda-benda itu ada yang dilumuri bensin. Warga juga membentangkan spanduk yang bertuliskan penolakan penertiban.
(mhd)