Perajin parsel & anyaman di Cikini usaha
A
A
A
Sindonews.com - Pembongkaran kios yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuat pedagang di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat kebingungan. Pasalnya, pedagang yang berjualan parsel dan anyaman di bawah stasiun tersebut merupakan usaha "warisan".
Jaya (35) misalnya, ia merupakan generasi ketiga yang berjualan parsel di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat ini. Menurut dia, usahanya dulu dijalankan oleh kakeknya.
"20 tahunan lebih juga ada mas saya buka usaha parsel di sini. Awal usaha sari engkong (kakek) saya, lalu ke babeh (bapak) saya, nah saya sudah generasi ketiga nih yang ngelanjutin usaha parsel," terangnya kepada Sindonews di lokasi, Kamis (22/8/203/13).
Bahkan, kata dia, dirinya rela berhenti dan meninggalkan kerjaan yang sebelumnya dia tekuni, hanya untuk meneruskan usaha keluarganya itu.
"Tapi sekarang malah dibongkar, jadi pusing ini saya mau buka dimana lagi. Anak istri saya mau makan apa nantinya" kata Jaya.
Sama halnya dengan Aldo, kepala penggiat perajin parsel dan anyaman Stasiun Cikini juga sudah berjualan sejak lama.
"Sudah lama dagang di sini. Pas keretanya masih di bawah sudah dagang. Tapi dulu masih bapak saya, nah sekarang saya yang melanjutkan, sekira 20 tahunan dagang di sini," kata dia.
Kendati demikian, dia tidak merasa kaget dengan pembongkaran ini, karena sebelumnya pihak PT KAI sudah memberitahukan.
"Yang semua pedagang sudah memindahkan barang dagangannya ke rumah masing-masing. Untuk saat ini saya belum kepikiran mau membuka usaha, bingung mau tempat dimana," keluhnya.
Jaya (35) misalnya, ia merupakan generasi ketiga yang berjualan parsel di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat ini. Menurut dia, usahanya dulu dijalankan oleh kakeknya.
"20 tahunan lebih juga ada mas saya buka usaha parsel di sini. Awal usaha sari engkong (kakek) saya, lalu ke babeh (bapak) saya, nah saya sudah generasi ketiga nih yang ngelanjutin usaha parsel," terangnya kepada Sindonews di lokasi, Kamis (22/8/203/13).
Bahkan, kata dia, dirinya rela berhenti dan meninggalkan kerjaan yang sebelumnya dia tekuni, hanya untuk meneruskan usaha keluarganya itu.
"Tapi sekarang malah dibongkar, jadi pusing ini saya mau buka dimana lagi. Anak istri saya mau makan apa nantinya" kata Jaya.
Sama halnya dengan Aldo, kepala penggiat perajin parsel dan anyaman Stasiun Cikini juga sudah berjualan sejak lama.
"Sudah lama dagang di sini. Pas keretanya masih di bawah sudah dagang. Tapi dulu masih bapak saya, nah sekarang saya yang melanjutkan, sekira 20 tahunan dagang di sini," kata dia.
Kendati demikian, dia tidak merasa kaget dengan pembongkaran ini, karena sebelumnya pihak PT KAI sudah memberitahukan.
"Yang semua pedagang sudah memindahkan barang dagangannya ke rumah masing-masing. Untuk saat ini saya belum kepikiran mau membuka usaha, bingung mau tempat dimana," keluhnya.
(mhd)