Dituding menipu, Sukarya juga ngaku tertipu
A
A
A
Sindonews.com - Setelah dilaporkan teman-temannya sesama PNS ke Polresta Depok karena kasus penipuan, Muhammad Sukarya Sahari, PNS Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok mengaku ikut menjadi korban penipuan.
"Saya sudah pasrah dibilang penipu, hanya Allah saja yang tahu. Namun, saya dan istri saya bukanlah seorang penipu," kata Sukarya saat ditemui di Balai Kota Depok, Rabu (21/8/2013).
Sukarya mengatakan, ia dan istrinya, Siti Mahromi Zein, telah melaporkan kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh DB, pada Senin 17 Juli 2013 lalu ke Mapolresta Depok.
Modus operandi DB adalah dengan menyewa mobilnya bersama empat rekannya sesama PNS. Namun hingga jatuh tempo mobil yang disewa belum dikembalikan.
"Jadi semua korban penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh DB, bukan saya atau istri," ujarnya.
Sukarya juga menceritakan proses bergabungnya Ricardo, Herman, Nedy, dan Jono dalam bisnis rental mobil. Mereka justru tertarik bisnis ini setelah bertemu dengan DB. Namun, secara kebetulan mereka juga melihat istrinya mengelola rental.
"Dari rental, istri saya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena alasan itu lah Sudjono, Nedy Basari, Ricardo, dan lainnya ikut bisnis ini," ucapnya.
Sukarya menjelaskan, keikut sertaan mereka dalam bisnis ini dilakukan secara sadar oleh mereka dan DB. Bahkan, mereka menyerahkan mobil milik mereka ke tangan DB.
"Mereka sendiri melakukan transaksi menggunakan kuwitansi, semua atas nama DB, bukan atas nama saya. Transaksinya di Pengasinan, Sawangan Depok," paparnya.
"Saya sudah pasrah dibilang penipu, hanya Allah saja yang tahu. Namun, saya dan istri saya bukanlah seorang penipu," kata Sukarya saat ditemui di Balai Kota Depok, Rabu (21/8/2013).
Sukarya mengatakan, ia dan istrinya, Siti Mahromi Zein, telah melaporkan kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh DB, pada Senin 17 Juli 2013 lalu ke Mapolresta Depok.
Modus operandi DB adalah dengan menyewa mobilnya bersama empat rekannya sesama PNS. Namun hingga jatuh tempo mobil yang disewa belum dikembalikan.
"Jadi semua korban penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh DB, bukan saya atau istri," ujarnya.
Sukarya juga menceritakan proses bergabungnya Ricardo, Herman, Nedy, dan Jono dalam bisnis rental mobil. Mereka justru tertarik bisnis ini setelah bertemu dengan DB. Namun, secara kebetulan mereka juga melihat istrinya mengelola rental.
"Dari rental, istri saya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena alasan itu lah Sudjono, Nedy Basari, Ricardo, dan lainnya ikut bisnis ini," ucapnya.
Sukarya menjelaskan, keikut sertaan mereka dalam bisnis ini dilakukan secara sadar oleh mereka dan DB. Bahkan, mereka menyerahkan mobil milik mereka ke tangan DB.
"Mereka sendiri melakukan transaksi menggunakan kuwitansi, semua atas nama DB, bukan atas nama saya. Transaksinya di Pengasinan, Sawangan Depok," paparnya.
(ysw)