Perampok di Depok gunakan angkot sewaan
A
A
A
Sindonews.com - Polresta Depok mengungkapkan, bawah para pelaku perampokan yang menyasar penumpang wanita di angkot, selalu menggunakan angkot sewaaan untuk beraksi. Mereka selalu berbagi tugas untuk melumpuhkan dan menguras harta korbannya.
Mereka yang biasa beraksi mengunakan angkot D05 jurusan Terminal Depok-Bojonggede ini biasa beraksi saat malam. Irwan Salam Suherman alias Iwan (21), Yedi Setiadi (28), dan Akbar Winardi (26) biasa berbagi tugas untuk jadi penumpang dan sopir.
"Setelah ada korban yang masuk perangkap langsung dihabisi oleh para pelaku, disekap, diikat, diancam akan dibunuh, lalu dibuang," tutur Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Ronald Purba, di Mapolres Depok, Selasa (30/7/2013).
Ronald menambahkan pelaku tak memilih korban, tetapi dilakukan secara acak. Angkot yang digunakan, kata dia, merupakan angkot sewaan.
"Angkot yang digunakan angkot sewaan, bukan sopir asli yang melakukan, mereka bekerja sebagai sopir, penumpang, berpura-pura, dan kalau sudah ditangan mereka, mereka bebas memainkan trayek," jelasnya.
Masalah titik rawan, kata Ronald, tak bisa diperkirakan dimana saja titiknya. Ia meminta agar penumpang terutama wanita untuk meningkatkan kewaspadaan.
Mereka yang biasa beraksi mengunakan angkot D05 jurusan Terminal Depok-Bojonggede ini biasa beraksi saat malam. Irwan Salam Suherman alias Iwan (21), Yedi Setiadi (28), dan Akbar Winardi (26) biasa berbagi tugas untuk jadi penumpang dan sopir.
"Setelah ada korban yang masuk perangkap langsung dihabisi oleh para pelaku, disekap, diikat, diancam akan dibunuh, lalu dibuang," tutur Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Ronald Purba, di Mapolres Depok, Selasa (30/7/2013).
Ronald menambahkan pelaku tak memilih korban, tetapi dilakukan secara acak. Angkot yang digunakan, kata dia, merupakan angkot sewaan.
"Angkot yang digunakan angkot sewaan, bukan sopir asli yang melakukan, mereka bekerja sebagai sopir, penumpang, berpura-pura, dan kalau sudah ditangan mereka, mereka bebas memainkan trayek," jelasnya.
Masalah titik rawan, kata Ronald, tak bisa diperkirakan dimana saja titiknya. Ia meminta agar penumpang terutama wanita untuk meningkatkan kewaspadaan.
(ysw)