Psikolog: Emosi dari rasa cemburu sulit dinetralisir
A
A
A
Sindonews.com - Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Enoch Markum menilai, emosi yang timbul dari rasa cemburu sangat sulit dinetralisir. Akibatnya, seseorang yang dibakar cemburu kadang bertindak diluar akal sehat dan kerap bertindak agesif.
"Kalau sudah terkena emosi maka dia tidak bisa mengontrol rasionya. Kalau dasarnya sudah ada rasa cemburu maka rumah tangga sulit dikendalikan," kata Enoch ketika dihubungi, Selasa (30/7/2013).
Selain rasa cemburu, emosi dari sang suami semakin besar lantaran dirinya merasa dilecehkan. Karena istrinya ketahuan mendapat pesan singkat dari pria lain.
Dalam hal ini, sang suami merasa harga dirinya dilecehkan. Terlebih, sang suami juga tidak berpenghasilan sehingga tingkat emosinya menjadi lebih besar.
"Dalam hal ini ada gabungan antara rasa cemburu dengan rasa pelecehan. Maksudnya, suami merasa seolah dilecehkan karena istrinya mendapat sms dari pria lain," paparnya.
Dua kondisi itu yang kemudian memicu terjadinya perselisihan. Ketika perselisihan kerap terjadi maka hubungan keluarga menjadi tidak harmonis.
"Kalau sudah seperti itu akan sangat sulit situasinya," tukasnya.
Enoch menambahkan, kepada seluruh pasangan suami istri seharusnya menanamkan rasa saling percaya. Dengan demikian, keharmonisan keluarga dapat terjaga.
Sebelumnya, seorang suami tega membunuh istrinya karena dibakar rasa cemburu. Usai membunuh istrinya, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Kalau sudah terkena emosi maka dia tidak bisa mengontrol rasionya. Kalau dasarnya sudah ada rasa cemburu maka rumah tangga sulit dikendalikan," kata Enoch ketika dihubungi, Selasa (30/7/2013).
Selain rasa cemburu, emosi dari sang suami semakin besar lantaran dirinya merasa dilecehkan. Karena istrinya ketahuan mendapat pesan singkat dari pria lain.
Dalam hal ini, sang suami merasa harga dirinya dilecehkan. Terlebih, sang suami juga tidak berpenghasilan sehingga tingkat emosinya menjadi lebih besar.
"Dalam hal ini ada gabungan antara rasa cemburu dengan rasa pelecehan. Maksudnya, suami merasa seolah dilecehkan karena istrinya mendapat sms dari pria lain," paparnya.
Dua kondisi itu yang kemudian memicu terjadinya perselisihan. Ketika perselisihan kerap terjadi maka hubungan keluarga menjadi tidak harmonis.
"Kalau sudah seperti itu akan sangat sulit situasinya," tukasnya.
Enoch menambahkan, kepada seluruh pasangan suami istri seharusnya menanamkan rasa saling percaya. Dengan demikian, keharmonisan keluarga dapat terjaga.
Sebelumnya, seorang suami tega membunuh istrinya karena dibakar rasa cemburu. Usai membunuh istrinya, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan.
(ysw)