Kurikulum 2013, sekolah Islam terpadu lakukan improvisasi
A
A
A
Sindonews.com - Kurikulum 2013 ternyata sulit untuk diterapkan di Sekolah Islam terpadu di Depok. Makanya, guru di Sekolah Silam terpadu ditantang untuk melakukan improvisasi.
Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Sukro Muhab mengatakan sebenarnya kurikulum 2013 tersebut tetap berupa kurikulum nasional saja.
"Setiap menteri tampaknya harus ganti kurikulum. Mestinya kita punya satu saja kurikulum nasional, jadi kalau ada ralat jangan ada perbaruan lain lagi. Sekolah Islam terpadu sulit terapkan itu, jadi enggak nyambung. Implementasi di kompetensi dasarnya amburadul," ujarnya kepada wartawan di Depok, Senin (29/7/2013).
Menurut Sukro meski disebut kurikulum 2013, namun muatannya tetap sama dengan tahun sebelumnya. Ia menyebutkan ada beberapa temuan materi yang dipaksakan, dan jika dihubungkan dengan religius dan pengetahuan menjadi kacau.
"Sebenarnya kurikulum 2013 ini sejalan dengan konsep sekolah Islam terpadu. Muatannya religius, kepribadian, karakter, budi perkerti, lalu pengetahuan dan keterampilan Ini ruhnya Sekolah Islam Terpadu. Sudah punya semuanya di tempat kami," jelasnya.
Karena itu, kata dia, pihaknya meminta kepada guru di sekolah Islam terpadu untuk jangan pusing menerapkan kurikulum 2013. Konsep yang telah ada di sekolah Islam terpadu, kata dia, tinggal diperkaya dan diimprovisasi.
"Dari awal sudah dikondisikan itu. Jangan dipusingkan dengan buku. Buat versi kita sendiri, improvisasi, yang kurang dengan kita, kita coba tambahkan ayat-ayat dan hadist. Dari dulu kita tak katakan non pemerintah, kurikulum nasional tetap jadi acuan," tegasnya.
Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Sukro Muhab mengatakan sebenarnya kurikulum 2013 tersebut tetap berupa kurikulum nasional saja.
"Setiap menteri tampaknya harus ganti kurikulum. Mestinya kita punya satu saja kurikulum nasional, jadi kalau ada ralat jangan ada perbaruan lain lagi. Sekolah Islam terpadu sulit terapkan itu, jadi enggak nyambung. Implementasi di kompetensi dasarnya amburadul," ujarnya kepada wartawan di Depok, Senin (29/7/2013).
Menurut Sukro meski disebut kurikulum 2013, namun muatannya tetap sama dengan tahun sebelumnya. Ia menyebutkan ada beberapa temuan materi yang dipaksakan, dan jika dihubungkan dengan religius dan pengetahuan menjadi kacau.
"Sebenarnya kurikulum 2013 ini sejalan dengan konsep sekolah Islam terpadu. Muatannya religius, kepribadian, karakter, budi perkerti, lalu pengetahuan dan keterampilan Ini ruhnya Sekolah Islam Terpadu. Sudah punya semuanya di tempat kami," jelasnya.
Karena itu, kata dia, pihaknya meminta kepada guru di sekolah Islam terpadu untuk jangan pusing menerapkan kurikulum 2013. Konsep yang telah ada di sekolah Islam terpadu, kata dia, tinggal diperkaya dan diimprovisasi.
"Dari awal sudah dikondisikan itu. Jangan dipusingkan dengan buku. Buat versi kita sendiri, improvisasi, yang kurang dengan kita, kita coba tambahkan ayat-ayat dan hadist. Dari dulu kita tak katakan non pemerintah, kurikulum nasional tetap jadi acuan," tegasnya.
(ysw)