BLSM tak merata, kantor desa dirusak warga
A
A
A
Sindonews.com - Diduga buntut dari pembagian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang tidak merata, Kantor Desa Carenang di Kampung Solear Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang dirusak warga sekitar.
Ratusan massa yang kesal dengan hal tersebut langsung mendatangi kantor desa. Massa yang sudah tidak bisa terkendali lagi langsung meluapkan kekesalannya menghancurkan jendela, pintu, kaca, dan membakar kursi serta meja kantor desa itu.
Abdul Mukti, Ketua RT 24/7 Kampung Solear Desa Carenang menuturkan, massa datang ke kantor desa sekitar pukul 07.00 WIB pagi, dengan jumlah sekira 100 orang. Ditambah kedatangan sekelompok pria yang mulai beringas dan merusak kantor desa sekitar pukul 09.00 WIB.
"Massa memecahkan kaca jendela dan pintu dengan batu dan kayu. Serta merusak rangka pintu dan jendela," kata Abdul di lokasi, Kamis (18/7/2013).
Dia menambahkan, kekecewaan itu terkait dengan pembagian dana konpensasi dari pemerintah dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
"Tak lama setelah itu rombongan ibu-ibu datang ke kantor desa untuk mengambil BLSM. Ibu-ibu itu mengaku tidak dapat BLSM dan dapat informasi ada pembagian BLSM di kantor desa. Namun, yang ditemukan massa sedang merusak kantor desa, akhirnya dia pulang," papar Abdul didampingi warga dan tokoh masyarakat setempat.
Abdul mengungkapkan, sejauh ini belum diketahui persis penyebab aksi pengrusakan kantor desa ini. Namun, informasi yang berkembang diduga aksi anarkisme ini berkaitan dengan tidak meratanya BLSM.
"Setelah keributan itu kami dan pak Sekretaris Desa saat mau nenangin warga sudah terlambat. Kebetulan kantor desa tidak ada orang saat kejadian kerusuhan," ungkap Abdul.
Kanit Jatanras Polres Kota Tangerang, Iptu Noor Margantara menegaskan, keributan ini diduga akibat tidak meratanya BLSM yang berkaitan dengan Pilkades.
Guna kepastiannya kasusnya masih ditangani oleh Polsek Cisoka. "Polres hanya membackup saja, kasus tetap ditangani Polsek. Semua laporan juga ke Polsek. Sementara ini masih proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," tandasnya.
Pihaknya menambahkan, jika saat ini lokasi kejadian sudah diberi garis polisi. Sejumlah alat bukti seperti batu, bata, kayu, kaca, atap dan lainnya sudah diamankan ke Polsek.
Termasuk sisa meubeler yang dibakar di depan kantor Desa Carenang. "Sejauh ini di polsek masih pemeriksaan saksi. Dan akan ditangani lebih lanjut dan diproses hukum, seperti kejadian di Sepatan dan Kronjo," pungkasnya.
Ratusan massa yang kesal dengan hal tersebut langsung mendatangi kantor desa. Massa yang sudah tidak bisa terkendali lagi langsung meluapkan kekesalannya menghancurkan jendela, pintu, kaca, dan membakar kursi serta meja kantor desa itu.
Abdul Mukti, Ketua RT 24/7 Kampung Solear Desa Carenang menuturkan, massa datang ke kantor desa sekitar pukul 07.00 WIB pagi, dengan jumlah sekira 100 orang. Ditambah kedatangan sekelompok pria yang mulai beringas dan merusak kantor desa sekitar pukul 09.00 WIB.
"Massa memecahkan kaca jendela dan pintu dengan batu dan kayu. Serta merusak rangka pintu dan jendela," kata Abdul di lokasi, Kamis (18/7/2013).
Dia menambahkan, kekecewaan itu terkait dengan pembagian dana konpensasi dari pemerintah dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
"Tak lama setelah itu rombongan ibu-ibu datang ke kantor desa untuk mengambil BLSM. Ibu-ibu itu mengaku tidak dapat BLSM dan dapat informasi ada pembagian BLSM di kantor desa. Namun, yang ditemukan massa sedang merusak kantor desa, akhirnya dia pulang," papar Abdul didampingi warga dan tokoh masyarakat setempat.
Abdul mengungkapkan, sejauh ini belum diketahui persis penyebab aksi pengrusakan kantor desa ini. Namun, informasi yang berkembang diduga aksi anarkisme ini berkaitan dengan tidak meratanya BLSM.
"Setelah keributan itu kami dan pak Sekretaris Desa saat mau nenangin warga sudah terlambat. Kebetulan kantor desa tidak ada orang saat kejadian kerusuhan," ungkap Abdul.
Kanit Jatanras Polres Kota Tangerang, Iptu Noor Margantara menegaskan, keributan ini diduga akibat tidak meratanya BLSM yang berkaitan dengan Pilkades.
Guna kepastiannya kasusnya masih ditangani oleh Polsek Cisoka. "Polres hanya membackup saja, kasus tetap ditangani Polsek. Semua laporan juga ke Polsek. Sementara ini masih proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," tandasnya.
Pihaknya menambahkan, jika saat ini lokasi kejadian sudah diberi garis polisi. Sejumlah alat bukti seperti batu, bata, kayu, kaca, atap dan lainnya sudah diamankan ke Polsek.
Termasuk sisa meubeler yang dibakar di depan kantor Desa Carenang. "Sejauh ini di polsek masih pemeriksaan saksi. Dan akan ditangani lebih lanjut dan diproses hukum, seperti kejadian di Sepatan dan Kronjo," pungkasnya.
(mhd)