Mudah dibuat, senpi rakitan juga mudah didapat
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian mengakui, saat ini peredaran senjata api (Senpi) di masyarakat sudah terlalu mudah didapatkan. Peredaran senpi yang lebih banyak adalah senpi rakitan, itu pun mudah didapatkan karena pembuatannya yang juga cukup mudah.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari sekian senpi rakitan yang telah mereka sita, kualitas senjata tersebut terbilang tidak cukup bagus, karena dikerjakan bukan oleh yang profesional.
"Senpi rakitan yang kita sita, dalam konteks hasil buatannya itu sangat sederhana. Yang jelas anak peluru dimasukan ke dalam laras, kemudian ada pelatuknya bisa bunyi walau akurasinya tidak tepat," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Menurut dia, para pembuat senpi itupun bisa berasal dari pembuat senjata angin yang kerap berada di pinggir jalan. Namun, dia mengaku, kewalahan pengrajin senjata mana saja yang mau menerima pesanan untuk membuat senpi.
"Jadi pengrajin-pengrajin senapan angin juga bisa saja membuatnya. Hanya saja mereka siapa dan dimana bagaimana mereka mau untuk menerima pemesanan ini yang masih kita dalami," tukasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari sekian senpi rakitan yang telah mereka sita, kualitas senjata tersebut terbilang tidak cukup bagus, karena dikerjakan bukan oleh yang profesional.
"Senpi rakitan yang kita sita, dalam konteks hasil buatannya itu sangat sederhana. Yang jelas anak peluru dimasukan ke dalam laras, kemudian ada pelatuknya bisa bunyi walau akurasinya tidak tepat," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Menurut dia, para pembuat senpi itupun bisa berasal dari pembuat senjata angin yang kerap berada di pinggir jalan. Namun, dia mengaku, kewalahan pengrajin senjata mana saja yang mau menerima pesanan untuk membuat senpi.
"Jadi pengrajin-pengrajin senapan angin juga bisa saja membuatnya. Hanya saja mereka siapa dan dimana bagaimana mereka mau untuk menerima pemesanan ini yang masih kita dalami," tukasnya.
(mhd)