Pemkot Depok bantah gusur Sekolah Master
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membantah akan menggusur Yayasan Bina Insan Mandiri sekolah anak jalanan yang lebih dikenal Sekolah Masjid Terminal (Master). Pasalnya, rencana tersebut sudah membuat resah pendiri Sekolah Master Nur Rohim.
"Saya tegaskan, tidak ada rencana Pemkot Depok menggusur Sekolah Master. Tolong permasalahan ini harus di clearkan. Kita hanya ingin memperbaiki kondisi terminal," tegas Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Nasrun ZA di Depok, Rabu (17/7/2013).
Menurut Nasrun, Pemkot Depok sebenarnya tidak ada hubungan dengan rencana penggunaan tanah Sekolah Master. Pihaknya hanya mengatur pembangunan terminal terpadu agar menyatu dengan stasiun Depok Baru milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Serta mengatur jalur agar penumpang nyaman.
"Kita hanya mengikat kontrak dengan PT Andika, dan PT Andika lah yang melakukan komunikasi dengan PT KAI, serta Sekolah Master," jelasnya.
Nasrun menambahkan, ia hanya mengetahui PT Andika berencana memakai 150 meter tanah milik Sekolah Master. Bukan 2.000 meter seperti yang dikatakan Ketua Yayasan Master Rohim.
"Jadi negosiasinya bukan dengan pemerintah, tapi dengan PT Andika. Lagian, pemerintah sudah menawarkan Rohim untuk memformalkan Sekolah Master. Pemerintah siap membantu, tapi tidak ada respons," katanya.
"Saya tegaskan, tidak ada rencana Pemkot Depok menggusur Sekolah Master. Tolong permasalahan ini harus di clearkan. Kita hanya ingin memperbaiki kondisi terminal," tegas Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Nasrun ZA di Depok, Rabu (17/7/2013).
Menurut Nasrun, Pemkot Depok sebenarnya tidak ada hubungan dengan rencana penggunaan tanah Sekolah Master. Pihaknya hanya mengatur pembangunan terminal terpadu agar menyatu dengan stasiun Depok Baru milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Serta mengatur jalur agar penumpang nyaman.
"Kita hanya mengikat kontrak dengan PT Andika, dan PT Andika lah yang melakukan komunikasi dengan PT KAI, serta Sekolah Master," jelasnya.
Nasrun menambahkan, ia hanya mengetahui PT Andika berencana memakai 150 meter tanah milik Sekolah Master. Bukan 2.000 meter seperti yang dikatakan Ketua Yayasan Master Rohim.
"Jadi negosiasinya bukan dengan pemerintah, tapi dengan PT Andika. Lagian, pemerintah sudah menawarkan Rohim untuk memformalkan Sekolah Master. Pemerintah siap membantu, tapi tidak ada respons," katanya.
(mhd)