Jukir ngeluh, dulu katanya mau digaji
A
A
A
Sindonews.com - Rencana uji coba tarif parkir baru on street di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara ditanggapi dingin sejumlah juru parkir (jukir) di daerah tersebut. Pasalnya, sejak dulu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selau mengumbar janji dan rencana.
"Semua ini kan rencana, jadi dilihat saja dulu. Saya denger waktu itu tukang parkir mau digaji tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Kita lihat aja dulu permainan mereka (Pemrpov)," ujarnya Aan juru parkir di Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara ketika ditemui Sindonews, Sabtu (13/7/2013).
Terkait rencana tersebut, Rohim juru parkir yang biasa mengatur mobil yang hendak parkir di area restoran dan perkantoran Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading mengaku bahwa Ia patuh-patuh saja atas peraturan yang akan diberlakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
"Ya saya mah ikut aja apa kata diatas, kalau mau dibikin seperti itu ya saya ikut aja, gak berani saya kalo udah peraturan yang di atas," ujarnya.
Kendati begitu, lanjutnya, pemerintah juga harus memikirkan nasib juru parkir jika seluruh pelayanan parkir on street dilakukan dengan mesin. Apalagi jika tidak ada yan mengaur area parkir dikhawatirkan justru akan membuat jalan semrawut.
Dari pantauan Sindonews, belasan juru parkir mengandalkan hidupnya di area perkantoran dan restoran Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara mulai dari perempatan Kelapa Gading hingga Bunderan La Piazza.
"Semua ini kan rencana, jadi dilihat saja dulu. Saya denger waktu itu tukang parkir mau digaji tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Kita lihat aja dulu permainan mereka (Pemrpov)," ujarnya Aan juru parkir di Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara ketika ditemui Sindonews, Sabtu (13/7/2013).
Terkait rencana tersebut, Rohim juru parkir yang biasa mengatur mobil yang hendak parkir di area restoran dan perkantoran Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading mengaku bahwa Ia patuh-patuh saja atas peraturan yang akan diberlakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
"Ya saya mah ikut aja apa kata diatas, kalau mau dibikin seperti itu ya saya ikut aja, gak berani saya kalo udah peraturan yang di atas," ujarnya.
Kendati begitu, lanjutnya, pemerintah juga harus memikirkan nasib juru parkir jika seluruh pelayanan parkir on street dilakukan dengan mesin. Apalagi jika tidak ada yan mengaur area parkir dikhawatirkan justru akan membuat jalan semrawut.
Dari pantauan Sindonews, belasan juru parkir mengandalkan hidupnya di area perkantoran dan restoran Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara mulai dari perempatan Kelapa Gading hingga Bunderan La Piazza.
(ysw)