Tak kunjung diperbaiki, Warga Beji tanam ikan lele
A
A
A
Sindonews.com - Jalan rusak sepanjang 400 meter, membuat warga Jalan Raden Sanim Rw 012, Depok, Jawa Barat kesal. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok hanya menebar janji, hingga kini jalanan itu belum juga diperbaiki.
Hingga akhirnya, warga meluapkan kekesalannya itu dengan cara memasang bendera kuning, menanam pohon pisang, hingga melepas ikan lele untuk dipancing bersama-sama ratusan warga.
Ketua RW 012 Rimin Sumantri mengatakan, Jalan Raden Sanim sepanjang 2,9 km tersebut semula dianggarkan bertahap, sejak tahun 2010 sampai 2013 selama tiga tahun anggaran. Namun tahun pertama warga terpaksa bersabar karena anggaran dialihkan untuk perbaikan Jalan Curug Agung, Beji terlebih dahulu.
"Selanjutnya tahun 2011 jalan diperbaiki dari arah utara, begitupula tahun 2012. Dimulai dari ujung jalan, tetapi sisa anggaran hanya Rp700 juta dan cukup 800 meter. Kita di RW 12 dapat perbaikan jalan cuma 50 meter, dananya enggak cukup, masih ada sisa 400 meter jalan rusak parah, ini sudah darurat," paparnya di lokasi, Minggu (7/7/2013).
Hingga akhir tahun 2012, lanjut Rimin, anggaran tak disusulkan lagi. Akhirnya tangga 16 Juni 2013 warga menyurati Wali Kota Depok.
"Terpaksa saya urus. Supaya muncul anggaran 2013. Bulan April saya minta duluin dong, sudah darurat karena sudah tiga tahun menunggu. Akhirnya deal tahun ini katanya akan diperbaiki, tetapi diundur-undur terus, katanya terakhir tanggal 12 Juli, tetapi tak ada kepastian sudah mau puasa dan Lebaran, karena itu warga sudah tak bisa saya bendung," paparnya.
Rimin menuturkan, Pemkot melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air berusaha merayu warga dengan akan mengirimkan pasir dan batu (sirtu) hari ini sebagai pemeliharaan. Namun rayuan tersebut langsung ditolak warga, sebab warga ingin perbaikan betonisasi permanen bukan sekedar tambal sulam.
"Ini bukan jalan lingkungan, ini jalan kota, angkot D15R sudah tiap hari lewat sini jurusan Terminal-Pondok Cabe, karena itu penting sekali. Warga langsung enggak mau, kami tolak sirtu datang, katanya buat pemeliharaan, dipelihara melulu sudah tiga tahun," tukasnya.
Warga mengancam akan tetap memblokir jalan, jika tak ada keputusan tegas dari Pemkot. Akibatnya, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintasi jalan tersebut.
Hingga akhirnya, warga meluapkan kekesalannya itu dengan cara memasang bendera kuning, menanam pohon pisang, hingga melepas ikan lele untuk dipancing bersama-sama ratusan warga.
Ketua RW 012 Rimin Sumantri mengatakan, Jalan Raden Sanim sepanjang 2,9 km tersebut semula dianggarkan bertahap, sejak tahun 2010 sampai 2013 selama tiga tahun anggaran. Namun tahun pertama warga terpaksa bersabar karena anggaran dialihkan untuk perbaikan Jalan Curug Agung, Beji terlebih dahulu.
"Selanjutnya tahun 2011 jalan diperbaiki dari arah utara, begitupula tahun 2012. Dimulai dari ujung jalan, tetapi sisa anggaran hanya Rp700 juta dan cukup 800 meter. Kita di RW 12 dapat perbaikan jalan cuma 50 meter, dananya enggak cukup, masih ada sisa 400 meter jalan rusak parah, ini sudah darurat," paparnya di lokasi, Minggu (7/7/2013).
Hingga akhir tahun 2012, lanjut Rimin, anggaran tak disusulkan lagi. Akhirnya tangga 16 Juni 2013 warga menyurati Wali Kota Depok.
"Terpaksa saya urus. Supaya muncul anggaran 2013. Bulan April saya minta duluin dong, sudah darurat karena sudah tiga tahun menunggu. Akhirnya deal tahun ini katanya akan diperbaiki, tetapi diundur-undur terus, katanya terakhir tanggal 12 Juli, tetapi tak ada kepastian sudah mau puasa dan Lebaran, karena itu warga sudah tak bisa saya bendung," paparnya.
Rimin menuturkan, Pemkot melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air berusaha merayu warga dengan akan mengirimkan pasir dan batu (sirtu) hari ini sebagai pemeliharaan. Namun rayuan tersebut langsung ditolak warga, sebab warga ingin perbaikan betonisasi permanen bukan sekedar tambal sulam.
"Ini bukan jalan lingkungan, ini jalan kota, angkot D15R sudah tiap hari lewat sini jurusan Terminal-Pondok Cabe, karena itu penting sekali. Warga langsung enggak mau, kami tolak sirtu datang, katanya buat pemeliharaan, dipelihara melulu sudah tiga tahun," tukasnya.
Warga mengancam akan tetap memblokir jalan, jika tak ada keputusan tegas dari Pemkot. Akibatnya, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintasi jalan tersebut.
(mhd)