150 ribu tiket elektronik single trip raib
A
A
A
Sindonews.com - Kesadaran masyarakat akan pentingnya kartu elektronik single trip masih rendah. Ini terbukti dengan banyaknya kartu elektronik yang tidak dimasukkan ke card dispenser.
Selain perilaku masyarakat. Kepatuhan petugas juga dipertanyakan, pasalnya sebagian masyarakat mengaku bisa membawa pulang kartu elektronik single trip lantaran saat pulang petugas penjaga gerbang sudah tidak ada.
Zulkifli (46) pengguna kereta Commuter Line mengaku bisa membawa kartu elektronik single trip karena saat dirinya pulang sudah tidak ada petugas, daripada dimasukkan dirinya memilih untuk membawa pulang kartu tersebut.
"Tidak saya masukkan karena ingin saya koleksi," ucapnya, Jumat (5/7/2013).
Dirinya mengaku sudah mengetahui peraturan bahwa setiap akan keluar dari stasiun harus memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin agar gerbang elektronik terbuka.
"Saya bisa keluar tidak melalui gerbang elektronik karena tidak ada petugas," ucapnya.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan empat hari berjalan ada 150 ribu kartu elektronik yang tidak kembali. Hal ini disebabkan dua faktor yakni dibawa penumpang dan hilang.
Menurutnya saat disosialisasikan sudah dijelaskan bahwa setiap kartu elektronik single trip harus dimasukkan ke card dispenser. Kesadaran masyarakat yang rendah membuat kartu single trip berkurang banyak.
Meski demikian dirinya juga mengakui ketidakpatuhan petugas dalam menjalankan tugasnya karena saat ini untuk pihak keamanan terbagi dalam tiga sift. Dimana sif terakhir baru usai Pukul 01.00 WIB. Dirinya mengaku akan menindaklanjuti petugas yang melanggar aturan tersebut.
"Kepada penumpang jika menemukan gerbang tidak dijaga bisa langsung melapor ke kepala stasiun," ucapnya.
Tidak hanya itu dirinya juga meminta kesadaran para pengguna agar lebih tertib dalam menggunakan sistem elektronik. Seharusnya mau ada atau tidak ada petugas, penumpang diwajibkan mengikuti aturan yang ada.
"Sudah saatnya masyarakat berperilaku cerdas, tidak usah membawa pulang kartu single trip, karena tidak berguna," ujarnya.
Selain perilaku masyarakat. Kepatuhan petugas juga dipertanyakan, pasalnya sebagian masyarakat mengaku bisa membawa pulang kartu elektronik single trip lantaran saat pulang petugas penjaga gerbang sudah tidak ada.
Zulkifli (46) pengguna kereta Commuter Line mengaku bisa membawa kartu elektronik single trip karena saat dirinya pulang sudah tidak ada petugas, daripada dimasukkan dirinya memilih untuk membawa pulang kartu tersebut.
"Tidak saya masukkan karena ingin saya koleksi," ucapnya, Jumat (5/7/2013).
Dirinya mengaku sudah mengetahui peraturan bahwa setiap akan keluar dari stasiun harus memasukkan kartu tersebut ke dalam mesin agar gerbang elektronik terbuka.
"Saya bisa keluar tidak melalui gerbang elektronik karena tidak ada petugas," ucapnya.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan empat hari berjalan ada 150 ribu kartu elektronik yang tidak kembali. Hal ini disebabkan dua faktor yakni dibawa penumpang dan hilang.
Menurutnya saat disosialisasikan sudah dijelaskan bahwa setiap kartu elektronik single trip harus dimasukkan ke card dispenser. Kesadaran masyarakat yang rendah membuat kartu single trip berkurang banyak.
Meski demikian dirinya juga mengakui ketidakpatuhan petugas dalam menjalankan tugasnya karena saat ini untuk pihak keamanan terbagi dalam tiga sift. Dimana sif terakhir baru usai Pukul 01.00 WIB. Dirinya mengaku akan menindaklanjuti petugas yang melanggar aturan tersebut.
"Kepada penumpang jika menemukan gerbang tidak dijaga bisa langsung melapor ke kepala stasiun," ucapnya.
Tidak hanya itu dirinya juga meminta kesadaran para pengguna agar lebih tertib dalam menggunakan sistem elektronik. Seharusnya mau ada atau tidak ada petugas, penumpang diwajibkan mengikuti aturan yang ada.
"Sudah saatnya masyarakat berperilaku cerdas, tidak usah membawa pulang kartu single trip, karena tidak berguna," ujarnya.
(ysw)