Habis kontrak, PT KAI gusur pedagang di Stasiun Gondangdia
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 75 kios dan 78 lapak yang berada di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, memang sudah digusur. Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak memperpanjang kontrak para pedagang itu di stasiun tersebut.
"Area yang di bawah (Stasiun Gondangdia) ini memang punya kami (PT KAI) dan ternyata masa berlaku untuk 75 kios sudah habis dan 78 lapak tidak diperpanjang lagi, jadi ya ditata buat area yang di bawah," terang Kepala Humas PT KAI Daop I Sukendar Mulya kepada Sindonews, Rabu (3/7/2013).
Untuk malakukan penggusuran ini, pihaknya telah menurunkan sekira 450 personel gabungan dari pihak kepolisian, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sebelumnya, sebanyak 78 kios yang ada di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, telah diratakan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI). Aparat yang tergabung dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi, dan TNI siap siaga di lokasi.
"Pembongkaran itu sekira 75 kios atau 78 lapak yang ditata dan kami sudah lakukaan sesuai prosedur," kata salah seorang Polisi Sektor (Polsek) Menteng, Jakarta Pusat, Budi Irawan kepada Sindonews di lokasi, hari ini.
"Area yang di bawah (Stasiun Gondangdia) ini memang punya kami (PT KAI) dan ternyata masa berlaku untuk 75 kios sudah habis dan 78 lapak tidak diperpanjang lagi, jadi ya ditata buat area yang di bawah," terang Kepala Humas PT KAI Daop I Sukendar Mulya kepada Sindonews, Rabu (3/7/2013).
Untuk malakukan penggusuran ini, pihaknya telah menurunkan sekira 450 personel gabungan dari pihak kepolisian, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sebelumnya, sebanyak 78 kios yang ada di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, telah diratakan oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI). Aparat yang tergabung dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi, dan TNI siap siaga di lokasi.
"Pembongkaran itu sekira 75 kios atau 78 lapak yang ditata dan kami sudah lakukaan sesuai prosedur," kata salah seorang Polisi Sektor (Polsek) Menteng, Jakarta Pusat, Budi Irawan kepada Sindonews di lokasi, hari ini.
(mhd)