Dinamit hilang, Polri diminta waspadai momen ini
A
A
A
Sindonews.com - Hilangnya 250 batang dinamit aktif dari Subang ke Bogor, harus diwaspadai. Pasalnya, dinamit tersebut bisa dirakit ulang menjadi bom waktu.
"Dinamit harus diwaspadai karena bisa dijadikan bom ransel yang ringkas, tidak perlu banyak tapi high-explosive," terang Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Selasa (2/7/2013).
Dia menerangkan, bom ransel bukan terbuat dari handak anorganik low explosive (yang biasa disebut black powder), jadi ledakannya akan lebih dahsyat.
"Jadi, dalam kasus hilangnya 250 dinamit tersebut, Polri harus mengantisipasi serangan bom bunuh diri dengan target dalam ruangan, seperti yang terjadi di Hotel Marriott II dan Jimbaran Cafe, Bali," bebernya.
Maka itu, Neta berharap, Polri segera menemukan 250 batang dinamit untuk mengantisipasi adanya teror bom. "Jika Polri bisa segera menemukan 250 dinamit itu kekhawatiran tersebut tentu akan berkurang," pungkasnya.
"Dinamit harus diwaspadai karena bisa dijadikan bom ransel yang ringkas, tidak perlu banyak tapi high-explosive," terang Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Selasa (2/7/2013).
Dia menerangkan, bom ransel bukan terbuat dari handak anorganik low explosive (yang biasa disebut black powder), jadi ledakannya akan lebih dahsyat.
"Jadi, dalam kasus hilangnya 250 dinamit tersebut, Polri harus mengantisipasi serangan bom bunuh diri dengan target dalam ruangan, seperti yang terjadi di Hotel Marriott II dan Jimbaran Cafe, Bali," bebernya.
Maka itu, Neta berharap, Polri segera menemukan 250 batang dinamit untuk mengantisipasi adanya teror bom. "Jika Polri bisa segera menemukan 250 dinamit itu kekhawatiran tersebut tentu akan berkurang," pungkasnya.
(mhd)