Penjual dinamit, PT MNK klaim sudah sesuai prosedur
A
A
A
Sindonews.com - PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) selaku penyuplai dinamit ke pemesan mengakui, pihaknya tidak pernah mengirimkan pesanan dinamit kepada PT Batu Sarana Persada (BSP).
Corporate Affair Manager PT MNK Ronny Saefulloh mengatakan, perusahaan yang berlokasi di Cigudeng, Bogor, Jawa Barat, itu membeli langsung sejumlah dinamit ke bagian pergudangan atau dikenal dengan istilah "Loco".
"Pembelian itu dilakukan secara 'Loco', dimana customer mengambil barang secara langsung dari gudang MNK," kata Ronny di Jakarta, Jumat, (28/6/2013).
Rony juga beralasan, pihaknya sama sekali tidak pernah mengirimkan dinamit tersebut kepada PT BSP. Namun, dia kembali membantah, jika telah terjadi kesalahan prosedur yang dilakukan PT MNK dan dinilai telah lalai dalam mengeluarkan barang hasil produksinya. "Dalam penjualan ini, PT MNK telah sesuai aturan dan prosedur," kilahnya.
Dia mengaku, sudah pasrah dan menyerahkan persoalan ini kepada pihak kepolisian. Dalam hal ini, Tony berjanji akan kooperatif jika kepolisian membutuhkan keterangannya.
Sebelumnya, sebuah truk bersama tiga truk lainnya mengambil dinamit dari gudang bahan peledak milik PT MNK di Kalijati Subang, Jawa Barat.
Peledak berbahan dasar Amonium Nitrat tersebut rencananya akan diantarkan ke PT BSP yang berlokasi di Cigudeg, Bogor, Jawa Barat.
Truk tersebut kemudian diketahui sempat singgah di daerah Marunda, Jakarta Utara, namun tidak ada barang muatan hilang saat diperiksa.
Namun, di tengah perjalanan menuju Cigudeg kemudian baru diketahui sebanyak dua boks berisi 250 batang dinamit telah hilang setelah supir memeriksa bagian terpal penutup dalam kondisi rusak dan terbuka di Cigudeg, Bogor, Kamis 27 Juni 2013 kemarin pagi.
Corporate Affair Manager PT MNK Ronny Saefulloh mengatakan, perusahaan yang berlokasi di Cigudeng, Bogor, Jawa Barat, itu membeli langsung sejumlah dinamit ke bagian pergudangan atau dikenal dengan istilah "Loco".
"Pembelian itu dilakukan secara 'Loco', dimana customer mengambil barang secara langsung dari gudang MNK," kata Ronny di Jakarta, Jumat, (28/6/2013).
Rony juga beralasan, pihaknya sama sekali tidak pernah mengirimkan dinamit tersebut kepada PT BSP. Namun, dia kembali membantah, jika telah terjadi kesalahan prosedur yang dilakukan PT MNK dan dinilai telah lalai dalam mengeluarkan barang hasil produksinya. "Dalam penjualan ini, PT MNK telah sesuai aturan dan prosedur," kilahnya.
Dia mengaku, sudah pasrah dan menyerahkan persoalan ini kepada pihak kepolisian. Dalam hal ini, Tony berjanji akan kooperatif jika kepolisian membutuhkan keterangannya.
Sebelumnya, sebuah truk bersama tiga truk lainnya mengambil dinamit dari gudang bahan peledak milik PT MNK di Kalijati Subang, Jawa Barat.
Peledak berbahan dasar Amonium Nitrat tersebut rencananya akan diantarkan ke PT BSP yang berlokasi di Cigudeg, Bogor, Jawa Barat.
Truk tersebut kemudian diketahui sempat singgah di daerah Marunda, Jakarta Utara, namun tidak ada barang muatan hilang saat diperiksa.
Namun, di tengah perjalanan menuju Cigudeg kemudian baru diketahui sebanyak dua boks berisi 250 batang dinamit telah hilang setelah supir memeriksa bagian terpal penutup dalam kondisi rusak dan terbuka di Cigudeg, Bogor, Kamis 27 Juni 2013 kemarin pagi.
(mhd)