250 dinamit hilang, 11 saksi diperiksa polisi
A
A
A
Sindonews.com - Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk menguak misteri hilangnya 250 batang dinamit. Dinamit itu hilang dalam perjalanan Subang menuju Bogor, Jawa Barat, Kamis 27 JUni 2013 pagi.
"Total ada 11 saksi yang sudah diperiksa kemarin," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Martinus Sitompul saat dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat (28/6/2013).
Mereka yang dimintai keterangan adalah tiga kernet dan empat sopir truk yang mengantar bahan peledak (handak), satu pengawal, dua satpam, serta satu manajer perusahaan penerima lokasi PT Batu Sarana Persada.
Para saksi ditanya seputar rute perjalanan dan proses pengiriman bahan peledak dari gudang handak PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Subang hingga ke Bogor. "Belum ada titik terang. Tapi yang jelas kita terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap ini," jelas Martinus.
Seperti diberitakan sebelumnya 250 dinamit hilang. Belum dipastikan apakah dinamit itu hilang dicuri, jatuh, atau salah hitung saat pengiriman.
Kronologi hilangnya dinamit itu adalah Kamis 27 Juni 2013 kemarin pagi, empat truk colt diesel berangkat dari gudang bahan peledak (handak) PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) dari Subang, menuju Bogor.
Truk itu mengangkut handak jenis amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit dua ribu kilogram, dan detonator listrik empat ribu unit.
Pukul 04.00 WIB, truk tiba di lokasi PT Batusarana Persada. "Pada pukul 07.30 WIB dilakukan pengecekan langsung oleh kru dan kepala teknik tambang PT Batusarana Persada," tutur Martinus.
Pada truk dengan nopol T 8952 TF yang mengangkut handak jenis dinamit, terpal penutup diketahui telah sobek. Setelah dicek dua dus berisi 250 batang dinamit tidak ada
"Total ada 11 saksi yang sudah diperiksa kemarin," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Martinus Sitompul saat dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat (28/6/2013).
Mereka yang dimintai keterangan adalah tiga kernet dan empat sopir truk yang mengantar bahan peledak (handak), satu pengawal, dua satpam, serta satu manajer perusahaan penerima lokasi PT Batu Sarana Persada.
Para saksi ditanya seputar rute perjalanan dan proses pengiriman bahan peledak dari gudang handak PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Subang hingga ke Bogor. "Belum ada titik terang. Tapi yang jelas kita terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap ini," jelas Martinus.
Seperti diberitakan sebelumnya 250 dinamit hilang. Belum dipastikan apakah dinamit itu hilang dicuri, jatuh, atau salah hitung saat pengiriman.
Kronologi hilangnya dinamit itu adalah Kamis 27 Juni 2013 kemarin pagi, empat truk colt diesel berangkat dari gudang bahan peledak (handak) PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) dari Subang, menuju Bogor.
Truk itu mengangkut handak jenis amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit dua ribu kilogram, dan detonator listrik empat ribu unit.
Pukul 04.00 WIB, truk tiba di lokasi PT Batusarana Persada. "Pada pukul 07.30 WIB dilakukan pengecekan langsung oleh kru dan kepala teknik tambang PT Batusarana Persada," tutur Martinus.
Pada truk dengan nopol T 8952 TF yang mengangkut handak jenis dinamit, terpal penutup diketahui telah sobek. Setelah dicek dua dus berisi 250 batang dinamit tidak ada
(mhd)