Organda setuju kenaikan tarif asal ada subsidi
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) sepakat dengan penetapan tarif yang ditentukan pemprov DKI Jakarta sejauh pemprov bersedia memberi subsidi pada angkutan umum.
"Ya, setuju dengan dengan penetapan tarif itu tadi, dengan catatan Pemprov memenuhi syarat tadi," ujar Ketua Organda DKI Sudirman, di Ruang Rapat Komisi B, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, kamis 27/6/2013.
Sudirman sendiri meminta agar ada subsidi dari Pemprov DKI Jakarta untuk beberapa item yang ada. Dalam domain Dinas Perhubungan DKI Jakarta antara lain pengurusan KIR, retribusi terminal dan izin trayek angkutan.
Selain itu Sudirman juga mengatakan angka kenaikan tarif yang diusulkan dirinya kepada Pempov DKI, untuk bus kecil yakni Rp4.250, bus sedang 4.562, dan bus besar Rp 5.850.
Namun, usulan tarif yang muncul yakni Rp3.500, Rp3.607, dan Rp 5.304 untuk bus kecil, sedang, dan besar.
"Saya hargai enggak apa-apa, tapi dengan syarat ada subsidi-subsidi itu, kebijakan fiskal itu, nol semua," tegasnya.
Karena jika tidak demikian, Sudirman mengatakan perusahaan angkutan umum kemungkinan bisa gulung tikar akibat tingginya biaya operasional perusahaan angkutan.
"Ya, setuju dengan dengan penetapan tarif itu tadi, dengan catatan Pemprov memenuhi syarat tadi," ujar Ketua Organda DKI Sudirman, di Ruang Rapat Komisi B, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, kamis 27/6/2013.
Sudirman sendiri meminta agar ada subsidi dari Pemprov DKI Jakarta untuk beberapa item yang ada. Dalam domain Dinas Perhubungan DKI Jakarta antara lain pengurusan KIR, retribusi terminal dan izin trayek angkutan.
Selain itu Sudirman juga mengatakan angka kenaikan tarif yang diusulkan dirinya kepada Pempov DKI, untuk bus kecil yakni Rp4.250, bus sedang 4.562, dan bus besar Rp 5.850.
Namun, usulan tarif yang muncul yakni Rp3.500, Rp3.607, dan Rp 5.304 untuk bus kecil, sedang, dan besar.
"Saya hargai enggak apa-apa, tapi dengan syarat ada subsidi-subsidi itu, kebijakan fiskal itu, nol semua," tegasnya.
Karena jika tidak demikian, Sudirman mengatakan perusahaan angkutan umum kemungkinan bisa gulung tikar akibat tingginya biaya operasional perusahaan angkutan.
(ysw)