Dampak demo, hari ini loket e-ticketing Depok tutup
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai dampak dari aksi mogok ratusan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kemarin, hari ini loket e-ticketing di Stasiun Depok ditutup. Penumpang terkejut saat petugas memberikan tiket kertas karena selama sebulan ini penumpang terbiasa dengan e-ticketing.
“Ya kaget, biasanya kan petugas yang mengarahkan untuk memakai e-ticketing. Sekarang kok enggak ada,” kata Fiki Afandi, salah satu penumpang di Stasiun Depok, Rabu (26/6/2013).
Dirinya juga melihat loket untuk commuter line ditutup. “Enggak tahu masalahnya apa. Mungkin e-ticketing enggak jadi diterapkan,” ungkapnya.
Suwandi, penumpang lainnya menuturkan, baru mengetahui tidak adanya e-ticketing untuk hari ini. Dia kemudian membeli tiket kertas di loket yang buka. “Tadi saya mau beli kartu (e-ticketing), tapi enggak ada,” katanya.
Petugas penerima tiket di Stasiun Depok Lama, Said membenarkan loket dan pintu masuk e-ticketing tidak diaktifkan. Dari pagi, gate yang dipakai hanya gate untuk keluar.
“Memang tidak ditutup karena ada demo karyawan kemarin,” akunya.
Dikatakan dia, karyawan yang menuntut pengangkatan adalah karyawan yang bernaung di divisi Jabodetabek. Setidaknya, ada 200 karyawan dari semua stasiun di Jabodetabek melakukan aksi.
“Ya kaget, biasanya kan petugas yang mengarahkan untuk memakai e-ticketing. Sekarang kok enggak ada,” kata Fiki Afandi, salah satu penumpang di Stasiun Depok, Rabu (26/6/2013).
Dirinya juga melihat loket untuk commuter line ditutup. “Enggak tahu masalahnya apa. Mungkin e-ticketing enggak jadi diterapkan,” ungkapnya.
Suwandi, penumpang lainnya menuturkan, baru mengetahui tidak adanya e-ticketing untuk hari ini. Dia kemudian membeli tiket kertas di loket yang buka. “Tadi saya mau beli kartu (e-ticketing), tapi enggak ada,” katanya.
Petugas penerima tiket di Stasiun Depok Lama, Said membenarkan loket dan pintu masuk e-ticketing tidak diaktifkan. Dari pagi, gate yang dipakai hanya gate untuk keluar.
“Memang tidak ditutup karena ada demo karyawan kemarin,” akunya.
Dikatakan dia, karyawan yang menuntut pengangkatan adalah karyawan yang bernaung di divisi Jabodetabek. Setidaknya, ada 200 karyawan dari semua stasiun di Jabodetabek melakukan aksi.
(ysw)