Dihajar pelatih tinju, sopir angkot bonyok
A
A
A
Sindonews.com - Seorang sopir angkutan kota di Bogor menjadi bulan-bulanan pelatih tinju yang tercatat sebagai PNS Pemkab Bogor. Padahal awalnya sopir angkot tersebut ingin melerai keributan malah berujung penganiayaan dirinya.
Muhammad Aji (30) sopir angkutan perkotaan (angkot) trayek 32 (Cibinong-Pagelaran) babak belur menjadi sasaran amarah oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Bogor yang terlibat perkelahian dengan pengendara sepeda motor di Jalan Alternatif Setu Cikaret, Kelurahan Cikaret, Kabupaten Bogor, Selasa (25/6/2013).
Penganiayaan yang menimpa warga Komplek Ditbekang TNI AD, Cibinong, Kabupaten Bogor itu terjadi sekira pukul 10.30 WIB. Saat itu, korban tengah melintas dan terjebak kemacetan.
"Saya melihat macet karena ada pertengkaran antara pelaku dengan salah seorang pengendara sepeda motor, saya turun dari mobil dan berusaha menengahi (melerai). Entah kenapa pelaku malah emosi hingga memukul saya," kata Muhammad Aji saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurutnya, karena pelaku dikenal sebagai pelatih tinju yang juga tercatat di Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman (DTBP) terkenal dengan perangai arogan dan emosional, tak ada satupun warga yang berani memisahkan saat terjadi penganiayaan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, beruntung saat kejadian melintas salah satu anggota Kostrad Ditbekang AD yang tak lain tetangganya sendiri kemudian mengantar ke RSUD Cibinong.
"Saya kaget, melihat korban bibirnya luka dan tangannya memar-memar saat itu juga saya cari informasi soal pelaku ternyata PNS yang memiliki kontrakan dibelakang Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor, tak jauh dari lokasi kejadian," kata Wahyu Hidyata salah satu anggota Provost TNI AD yang mengantar korban ke RSUD untuk visum, Selasa (25/6/2013).
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Asep Safrudin saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan terkait tindak penganiayaan yang dilakukan oknum PNS Pemkab Bogor terhadap sopir angkot.
"Wah saya baru tahu, tapi saya akan cek dulu ke Polsek Cibinong atau ke SPK di Polres Bogor. Kalau memang benar ada kita tindak lanjuti dengan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan," katanya.
Muhammad Aji (30) sopir angkutan perkotaan (angkot) trayek 32 (Cibinong-Pagelaran) babak belur menjadi sasaran amarah oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Bogor yang terlibat perkelahian dengan pengendara sepeda motor di Jalan Alternatif Setu Cikaret, Kelurahan Cikaret, Kabupaten Bogor, Selasa (25/6/2013).
Penganiayaan yang menimpa warga Komplek Ditbekang TNI AD, Cibinong, Kabupaten Bogor itu terjadi sekira pukul 10.30 WIB. Saat itu, korban tengah melintas dan terjebak kemacetan.
"Saya melihat macet karena ada pertengkaran antara pelaku dengan salah seorang pengendara sepeda motor, saya turun dari mobil dan berusaha menengahi (melerai). Entah kenapa pelaku malah emosi hingga memukul saya," kata Muhammad Aji saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurutnya, karena pelaku dikenal sebagai pelatih tinju yang juga tercatat di Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman (DTBP) terkenal dengan perangai arogan dan emosional, tak ada satupun warga yang berani memisahkan saat terjadi penganiayaan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, beruntung saat kejadian melintas salah satu anggota Kostrad Ditbekang AD yang tak lain tetangganya sendiri kemudian mengantar ke RSUD Cibinong.
"Saya kaget, melihat korban bibirnya luka dan tangannya memar-memar saat itu juga saya cari informasi soal pelaku ternyata PNS yang memiliki kontrakan dibelakang Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor, tak jauh dari lokasi kejadian," kata Wahyu Hidyata salah satu anggota Provost TNI AD yang mengantar korban ke RSUD untuk visum, Selasa (25/6/2013).
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Asep Safrudin saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan terkait tindak penganiayaan yang dilakukan oknum PNS Pemkab Bogor terhadap sopir angkot.
"Wah saya baru tahu, tapi saya akan cek dulu ke Polsek Cibinong atau ke SPK di Polres Bogor. Kalau memang benar ada kita tindak lanjuti dengan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan," katanya.
(ysw)