Antrean loket di Stasiun Citayam mengular
A
A
A
Sindonews.com - Akibat aksi demo yang dilakukan sejumlah petugas loket, penumpang di Stasiun Citayam dan Bojong Gede terlantar. Beruntung antean calon penumpang kereta api Commuter Jabodetabek cepat diatasi kepala stasiun yang turun tangan menjadi petugas loket.
Kepala Stasiun Citayam Darisbat Piliang mengakui, pelayanan di Stasiun Citayam dan Bojong Gede hari ini sempat terganggu akibat mogoknya karyawan outsourcing. 10 karyawan outsourcing di Stasiun Citayam yang bekerja sebagai petugas loket sebagaian besar ikut demo ke Jakarta.
"Delapan orang ikut demo. Umumnya petugas loket," ujar Kepala Stasiun Citayam Darisbat Piliang kepada wartawan, di Depok, Selasa (25/6/2013).
Agar pelayanan tetap berjalan, dia bersama Tata Usaha Stasiun Citayam Rita Lusita sempat turun tangan menjadi petugas loket.
"Situasi tadi pagi ramai sekali yang antre tiket. Namun berkat kesigapan petugas stasiun, para calon penumpang dapat terlayani dan berlangsung normal," paparnya.
Darisbat menyebutkan, jumlah karyawan atau organik sebanyak 11 orang. Sementara pekerja outsourcing ada 52 orang, kebanyakan menjadi petugas pengamanan (Pamdal). "Outsourcing umumnya petugas loket, announcer, dan PAM. Jumlah penumpang per hari ada 16.500," pungkas.
Sebelumnya, ratusan pekerja outsorcing PT KA Commuter Jabodetabek (KCJ) hari ini menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Mereka menuntut kejelasan status kepegawaian di PT KA Commuter Line Jabodetabek (KCJ).
Kepala Stasiun Citayam Darisbat Piliang mengakui, pelayanan di Stasiun Citayam dan Bojong Gede hari ini sempat terganggu akibat mogoknya karyawan outsourcing. 10 karyawan outsourcing di Stasiun Citayam yang bekerja sebagai petugas loket sebagaian besar ikut demo ke Jakarta.
"Delapan orang ikut demo. Umumnya petugas loket," ujar Kepala Stasiun Citayam Darisbat Piliang kepada wartawan, di Depok, Selasa (25/6/2013).
Agar pelayanan tetap berjalan, dia bersama Tata Usaha Stasiun Citayam Rita Lusita sempat turun tangan menjadi petugas loket.
"Situasi tadi pagi ramai sekali yang antre tiket. Namun berkat kesigapan petugas stasiun, para calon penumpang dapat terlayani dan berlangsung normal," paparnya.
Darisbat menyebutkan, jumlah karyawan atau organik sebanyak 11 orang. Sementara pekerja outsourcing ada 52 orang, kebanyakan menjadi petugas pengamanan (Pamdal). "Outsourcing umumnya petugas loket, announcer, dan PAM. Jumlah penumpang per hari ada 16.500," pungkas.
Sebelumnya, ratusan pekerja outsorcing PT KA Commuter Jabodetabek (KCJ) hari ini menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Mereka menuntut kejelasan status kepegawaian di PT KA Commuter Line Jabodetabek (KCJ).
(mhd)