Bentrokan di Unas lukai seorang mahasiswa & dua Polisi
Bentrokan di Unas lukai seorang mahasiswa & dua Polisi
A
A
A
Sindonews.com - Bentrokan antara Polisi dengan mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang menggelar aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan kampusnya di Jalan Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan menyebabkan tiga orang terluka dari masing-masing kubu.
Berdasarkan informasi di lapangan, tiga korban yang terluka akibat kericuhan itu seorang mahasiswa Unas bernama Reja dari Fakultas Komunikasi dan dua polisi atas nama Bripda Andi dan Aiptu Sodikin.
"Bripda Andi dari Brimob Polda Metro Jaya luka pada tangan kanan akibat lemparan batu, sedangkan Aiptu Sodikin anggota Polsek Pasar Minggu kena pada bagian pelipis," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Adry Desas Furiyanto saat ditemui di lokasi, Jumat (21/6/2013).
Sementara itu, Humas Aksi Unas Bergerak Feri Agus Setyawan mengecam tindakan Kepolisian yang membubarkan massa dengan tindakan refresif.
Meski telah dipukul mundur, katanya, mahasiswa terus menyuarakan perlawanan terhadap rezim SBY, karena tetap menaikan harga BBM.
"Satu mahasiswa kami menjadi korban lemparan batu dari polisi dan gas air mata. Kita akan meneruskan kasus ini," tegasnya saat ditemui usai bentrokan.
Ia melanjutkan, pihaknya akan mengajak sesama mahasiswa agar bergabung dan merapatkan barisan, melawan rezin SBY yang semakin hari makin menyengsarakan rakyat dengan menaikan BBM.
"Pokoknya kita akan lanjutkan aksi ini," tutupnya.
Berdasarkan informasi di lapangan, tiga korban yang terluka akibat kericuhan itu seorang mahasiswa Unas bernama Reja dari Fakultas Komunikasi dan dua polisi atas nama Bripda Andi dan Aiptu Sodikin.
"Bripda Andi dari Brimob Polda Metro Jaya luka pada tangan kanan akibat lemparan batu, sedangkan Aiptu Sodikin anggota Polsek Pasar Minggu kena pada bagian pelipis," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Adry Desas Furiyanto saat ditemui di lokasi, Jumat (21/6/2013).
Sementara itu, Humas Aksi Unas Bergerak Feri Agus Setyawan mengecam tindakan Kepolisian yang membubarkan massa dengan tindakan refresif.
Meski telah dipukul mundur, katanya, mahasiswa terus menyuarakan perlawanan terhadap rezim SBY, karena tetap menaikan harga BBM.
"Satu mahasiswa kami menjadi korban lemparan batu dari polisi dan gas air mata. Kita akan meneruskan kasus ini," tegasnya saat ditemui usai bentrokan.
Ia melanjutkan, pihaknya akan mengajak sesama mahasiswa agar bergabung dan merapatkan barisan, melawan rezin SBY yang semakin hari makin menyengsarakan rakyat dengan menaikan BBM.
"Pokoknya kita akan lanjutkan aksi ini," tutupnya.
(stb)
Explore More