Polisi jaga 124 SPBU di Jaksel
A
A
A
Sindonews.com - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta Selatan dijaga ketat personel kepolisian. Keamanan di SPBU ini menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak, yang disambut aksi penolakan dari sejumlah kalangan. Hal itu diungkapkan Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Aswin.
Ia mengaku, selain menjaga aksi pengrusakan di SPBU, personel juga bertugas mengantisipasi jika adanya penimbunan BBM.
"124 SPBU, pertamina maupun swasta akan dilakukan pengamanan," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin, Rabu (19/6/2013).
Menurutnya, masing-masing SPBU tersebut akan dijaga satu sampai dua personel petugas kepolisian. Pengamanan itu dilakukan agar pelayanan BBM bisa terdsitribusi dengan baik dan berjalan lancar.
"Kalau saat ini, anggota masih lakukan pemantauan SPBU karena belum hari H," terangnya.
Terkait kenaikan BBM, Aswin mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis yang akan merugikan semuanya.
"Kami imbau masyarakat jangan sampai bertindak anarkis," tutupnya.
Ditemui terpisah, Kepala Pengelola SPBU nomor 3412401 Kebayoran Baru Henri (33) mengatakan, hingga kini belum ada sosialisasi dari kepolisian terkait penempatan personel di pom bensin yang dikelolanya terkait kenaikan harga BBM.
Pihaknya hanya akan melakukan penambahan shift terhadap setiap petugas, untuk mengantisipasi membludaknya antrian.
"Pengamanan dari polisi belum ada. Tapi kami tambah shift petugas ditambah untuk mengantisipasi membludaknya antrian," terangnya saat ditemui Sindonews.
Selain menambah shift petugas, lanjut Henri, pihaknya juga akan memberi tambahan dua pompa bensin di jalur pengisian sepeda motor.
"Tapi itu disesuaikan kondisi, sampai kini belum ada peningkatan jumlah pembeli," ungkapnya.
Ia mengaku, selain menjaga aksi pengrusakan di SPBU, personel juga bertugas mengantisipasi jika adanya penimbunan BBM.
"124 SPBU, pertamina maupun swasta akan dilakukan pengamanan," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin, Rabu (19/6/2013).
Menurutnya, masing-masing SPBU tersebut akan dijaga satu sampai dua personel petugas kepolisian. Pengamanan itu dilakukan agar pelayanan BBM bisa terdsitribusi dengan baik dan berjalan lancar.
"Kalau saat ini, anggota masih lakukan pemantauan SPBU karena belum hari H," terangnya.
Terkait kenaikan BBM, Aswin mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis yang akan merugikan semuanya.
"Kami imbau masyarakat jangan sampai bertindak anarkis," tutupnya.
Ditemui terpisah, Kepala Pengelola SPBU nomor 3412401 Kebayoran Baru Henri (33) mengatakan, hingga kini belum ada sosialisasi dari kepolisian terkait penempatan personel di pom bensin yang dikelolanya terkait kenaikan harga BBM.
Pihaknya hanya akan melakukan penambahan shift terhadap setiap petugas, untuk mengantisipasi membludaknya antrian.
"Pengamanan dari polisi belum ada. Tapi kami tambah shift petugas ditambah untuk mengantisipasi membludaknya antrian," terangnya saat ditemui Sindonews.
Selain menambah shift petugas, lanjut Henri, pihaknya juga akan memberi tambahan dua pompa bensin di jalur pengisian sepeda motor.
"Tapi itu disesuaikan kondisi, sampai kini belum ada peningkatan jumlah pembeli," ungkapnya.
(stb)