Mahasiswa tetap tolak BBM naik

Selasa, 18 Juni 2013 - 15:07 WIB
Mahasiswa tetap tolak...
Mahasiswa tetap tolak BBM naik
A A A
Sindonews.com - Elemen mahasiswa akan tetap melakukan perlawanan dengan menolak hasil keputusan voting dalam rapat paripurna DPR RI yang meloloskan kebijakan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu ditegaskan Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Indonesia (GM-I) Andry. Menurutnya, sekalipun kenaikan harga BBM dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sudah disepakati anggota DPR RI.

Namun, pihaknya akan terus menghimpun elemen mahasiswa untuk bergerak dan menolak kebijakan Presiden SBY itu. "Kita akan terus menghimpun kekuatan mahasiswa di Jakarta dan semuanya di kampus-kampus untuk menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Kemarin (paripurna) kita kalah dengan anggota dewan (DPR) yang hanya mementingkan politik. Perlawanan ini warning buat SBY," ujar Andry saat dihubungi Sindonews, Selasa (18/6/2013).

Terkait sejumlah fraksi di DPR RI yang mendukung kenaikan harga BBM, pihaknya menegaskan, para anggota dewan yang berkantor di Senayan tersebut sudah kehilangan akal sehatnya dan tak lagi memperjuangkan kedaulatan rakyat. "Jelas sudah, DPR tidak mampu menjaga kedaulatan rakyat, karena telah bersekongkol dengan pemerintah dan para mafia minyak," tegas Andry.

Dia menambahkan, setelah aksi besar yang berujung bentrok di depan Gedung DPR RI kemarin, kini mahasiswa di Jakarta kembali melakukan konsolidasi mahasiswa ke berbagai kampus di Jakarta, untuk melakukan penolakan secara masif terhadap kenaikan harga BBM tersebut.

"Kita konsolidasi lagi dengan kampus-kampus di Jakarta. Kita akan buat aksi lebih besar dalam hari-hari ini," jelasnya.

Untuk diketahui, sejumlah fraksi di DPR RI menyatakan setuju dengan kenaikan harga BBM oleh pemerintah. Fraksi yang mendukung berasal dari Fraksi Partai Demokrat (F-Demokrat), Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) dan Fraksi Partai Golkar (F-Golkar).

Sedangkan, fraksi lainnya menolak seperti Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (F-Hanura) dan Fraksi Partai Gerindra.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0939 seconds (0.1#10.140)